SERANG – Anggota DPRD Banten, Ali Nurdin Abdul Gani menilai subsidi kendaraan listrik dan penanganan polusi seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi penggunaan moda transportasi bertenaga baterai dapat menurunkan polusi.
Sementara, di sisi lain kebijakan subsidi kendaraan menjadi ancaman bagi pendapatan daerah.
Seperti dikatakan Ali Nurdin, kebijakan subsidi pajak kendaraan listrik jangan mengakibatkan pendapatan daerah berkurang. Meski begitu, dirinya optimis regulasi tersebut bisa berubah dengan catatan permintaan kendaraan listtik meningkat.
“Kendaraan Listrik sekrangkan disubsidi pajaknya yah. Kalau (permintaan) masyarakat tinggi kan beda lagi, (pemerintah harus) membuat kebijakannya, karena kita ngga boleh berjalan mundur misalkan pendapatan tetap apalagi berkurang,” kata Ali, Sabtu (9/9/2023).
Dirinya juga berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten mengluarkan kebijakan yang dapat mendongkrak sektor pendapatan.
“Jadi strateginya tidak hanya melulu dari pajak kendaraan bermotor (PKB), bisa dari sektor lain,” ucapnya.
“Yang jelas kita tetap mendorong adanya perubahan regulasi atas subsidi pajak kendaraan listrik, hal itu jika minat publik besar, maka kita buat lagi regulasinya. Ini juga agar pendapatan pemprov tidak terkendala,” sambungnya.
menurut Ali, kendaraan listrik juga dapat mengurangi pencemaran udara. Karena, tidak menghasilkan gas karbon.
Meski begitu, Ali menilai, pemerintah juga harus mencari solusi agar masyarakat dapat menjangkau kendaraan listrik dan pengadaan fasilitas khusus moda kendaraan dengan tenaga baterai itu.
“Kalau kendaraan listrik untuk mengurangi pencemaran kita dukung. Tapi persoalannya belum ada mobil listrik yang murah. Misalkan mobil listrik dengan kapasitas jarak maksimal 500 kilometer itu masih diharga Rp 300 juta. Belum lagi stasiun pengisian khusus kendaraan listrik masih terbatas,” ujarnya.
“Jadi jangankan penduduk menengah bakal tak beli kan, tapi minimal jarak tempuh itu adalah 1000 kilometer. Kemudian kalau dibagi jam ketahana baterai untuk 24 jam gitu ya. Jangan sampai lagi jalan tiba-tiba berhenti kan baterainya habis teknologi itu harus kemudian dikembangkan sampai ditemukan,” tambahnya.(Mir/Red)