
JAKARTA – Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik (SPKP) Golkar Institute menyelenggarakan Executive Education Program for Young Political Leaders Batch 10, yang berlangsung selama 5 hari, dan bertempat di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Kegiatan Executive Education Program for Young Political Leaders Batch 10 tersebut dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Dalam sambutannya, Airlangga Hartarto menyampaikan rasa bangga dan berpesan kepada lulusan Golkar Institute agar dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
“Saya bangga Golkar Institute konsisten meningkatkan kapasitas politisi muda Indonesia dalam hal kepemimpinan, pemahaman ekonomi, dan kefasihan politik agar dapat memimpin Indonesia secara berkelanjutan. Lulusan Golkar Institute harus aktif mengambil peran-peran penting membangun daya tahan ekonomi Indonesia, demi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat,” kata Airlangga dalam sambutannya,
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily dalam laporannya menyampaikan bahwa acara ini diikuti oleh sebanyak 33 orang yang terpilih dari seleksi yang sangat ketat.
“Mereka terdiri dari beragam latar belakang profesi dan pendidikan. Mereka adalah kelompok sosial baru yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin politik yang mulai berangkat dari Golkar Institute,” kata Ace dalam laporannya.
Ia menambahkan, salah satu peserta yang berhasil melewati proses seleksi sangat ketat berasal dari Kabupaten Lebak yaitu Muammar Adi Prasetya, salah satu dari dari dua orang yang mewakili Banten untuk mengikuti program tersebut.
“Perwakilan dari Banten ada dua orang yang ikut, satu dari Pandeglang dan satu lagi saya dari Kabupaten Lebak,” ucapnya.
Sementara itu, Muammar Adi Prasetya, salah seorang peserta asal Kabupaten Lebak mengatakan, jika dirinya merasa sangat bangga bisa mengikuti program YPL Batch 10 Golkar Institute dan menyelesaikannya dengan baik. Selain menghadirkan pemateri yang luar biasa dengan materi yang sangat bermanfaat, pada kegiatan tersebut juga memperkaya jejaring.
“Alhamdulillah, bisa mengikuti sampai dengan selesai. Banyak sekali yang didapatkan antara lain ilmu, pembelajaran serta pengalaman. Materi yang sangat berkualitas disampaikan oleh orang-orang hebat yang tentunya sangat berpengalaman, seperti Prof. Ginandjar Kartasasmita, Bapak Lodewijk Freidrich Paulus, Bapak Rizal Mallarangeng, Bapak Ahmad Doli Kurnia, Bapak Erwin Aksa, Ibu Hetifah Sjaifudian dan masih banyak lagi. Juga, sudah barang tentu jejaring bertambah, salah satu modal sosial untuk kedepan,” kata Muammar kepada Banten News, Minggu (25/12/2022).
Salah seorang peserta lainnya yang berasal dari Sumatera Utara mengatakan, jika dipilihnya Muammar Adi Prasetya sebagai Koordinator Golkar Institute Alumni Batch 10 tersebut karena Muammar merupakan representasi aktivis intelektual muda, santun dalam menyampaikan argumen dan mampu menjadi simpul persaudaraan di Golkar Institute.
“Memilih Ammar karena beliau adalah seorang aktivis dan juga intelektual muda, santun dalam menyampaikan argumen namun tegas terhadap apa yang menjadi pilihannya. Saya melihat Ammar mampu menjadi simpul persaudaraan di Golkar Institute, karena itu saya pilih beliau,” ujar Muhammad Zadi Fahry.
Sebelumnya diketahui bahwa Golkar Institute lahir atas rekomendasi Musyawarah Nasional (Munas) X Partai GOLKAR tahun 2019, dalam rangka penguatan kapasitas kader, maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan yang dinamakan Golkar Institute. Secara legal Golkar Institute terbentuk pada tanggal 8 September 2020 dengan nama Yayasan Golkar Institut Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik (SPKP). Golkar Institute merupakan Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik, pertama yang didirikan oleh partai politik di Indonesia dan secara inklusif terbuka untuk umum. (San/Red)