CILEGON – Dirut PT Krakatau Steel (KS), Silmy Karim enggan menanggapi perihal wacana restrukturisasi organisasi di perusahaan plat merah tersebut. Dimana imbas kebijakan restrukturisasi sekitar 1.300 karyawan terancam terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Saat dikonfirmasi wartawan, Silmy justru terkesan langsung reaktif. “Jangan bikin isu yang gak perlu,” ujar Silmy yang dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (19/6/2019).
BACA : Beredar Surat Restrukturisasi Organisasi PT KS, 1.300 Karyawan Organik Terancam PHK
Dia menyatakan tak mau berkomentar sesuatu yang belum jelas kepastiannya.
“Saya gak mau berkomentar terhadap sesuatu yang belum jelas. Sudah terlalu banyak isu dan hoax tentang KS, bahkan sampai mau dijual ke Cina. Ini gak produktif,” ucapnya.
Dia juga menyarankan media di Banten agar mendukung perekonomian di Provinsi Banten. Sebab, saat ini Banten sudah banyak saingan.
“Media di Banten sebaiknya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan ikut menyejukkan suasana,” katanya yang kemudian menyematkan link berita dengan judul “Pabrik baja China di Kendal akan jadi terbesar di Asia” dari salah satu media online nasional.
“Dulu Morowali, kemudian Kendal, makin banyak saingan Provinsi Banten,” ujarnya melanjutkan.
“Jadi saran saya, kembangkan hal-hal yang bisa mendorong Banten untuk maju dan unggul,” imbuhnya. (Man/Red)
