Beranda Politik Soal Semboyan ‘Dinasti & Korupsi Harus Terhenti’, Ini Kata Ali Mujahidin

Soal Semboyan ‘Dinasti & Korupsi Harus Terhenti’, Ini Kata Ali Mujahidin

Ali Mujahidin

CILEGON – Ali Mujahidin, bakal calon (balon) Walikota Cilegon dari jalur independen menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menyinggung perasaan siapa pun terkait dengan semboyan (tag line) ‘Dinasti & Korupsi Harus Terhenti’ yang tertulis jelas di setiap lembar spanduk dan balihonya yang terpasang.

“Yang jelas kita tidak menyinggung siapa-siapa, kita bicara fakta. Kalau pun ada yang tersinggung, ya karena dia merasa. Kalau dirasakan ekstrem, itu kan tergantung yang menilai. Kalau laut itu dipandang sebagian orang sebagai pembunuh, karena keluarganya mati di situ. Tapi sebagian orang lainnya, menilai laut itu adalah sumber rezeki, karena tempat dia mencari ikan di situ,” ucapnya santai kepada awak media, Jumat (7/2/2020).

Sosok yang akrab dengan sapaan Haji Mumu ini menerangkan, politik oligarki dan penyalahgunaan kekuasaan sesungguhnya bukan persoalan yang baru. Namun disesalkan, kedua hal tersebut menurutnya sudah menjadikan Cilegon sebagai daerah yang tertinggal dari Kota Depok, Jawa Barat, daerah yang berusia sama dengan Cilegon.

“Faktanya, semua simpul masalah di Cilegon, ada di dua hal itu. Kalau soal dinasti, saya rasa kan sudah bukan menjadi rahasia umum di 20 tahun usia Cilegon, seolah-olah Cilegon ini akan dibuat hat trick (kepemimpinan), ini kan tidak lazim meskipun mekanismenya melalui proses Pilkada. Karena Cilegon bukan milik kelompok tertentu saja. Nah kalau kaitannya korupsi, Cilegon ini punya dua kepala daerah, dua-duanya berurusan dengan hukum, ini juga kan fakta. Artinya apa, simpul masalah di Cilegon ini harus dihentikan,” tegasnya.

Ketua PB Al Khairiyah ini menerangkan, korupsi sudah menjadi persoalan serius bagi daerah untuk berkembang. Korupsi dipandang sudah sangat berdampak luas ke berbagai hal sehingga APBD yang besar tidak dapat dirasakan penuh oleh masyarakat. Untuk itulah Kota Cilegon baginya butuh sosok kepemimpinan yang bersih dan dapat menjadi tauladan.

“Pengangguran sumbernya dari situ, lingkungan hidup masalahnya dari situ, kurangnya pelayanan kesehatan dan infrastruktur yang tak berkualitas masalahnya dari situ. Semuanya bisa diurai, dan ini budaya yang tidak baik di Kota Cilegon,” katanya.

Untuk diketahui, Mumu sempat mengikuti kontestasi demokrasi di Pilkada Cilegon 2010 silam. Sempat lama menghilang, sosok ini kembali muncul dengan menggandeng Lian Firman, bintang sinetron dan FTV untuk maju di Pilkada Cilegon 2020.

“Terakhir kita mencatat dukungan sudah mencapai 102 ribu, tapi rencananya yang akan kita masukkan ke KPU itu sebanyak 56.800 lembar dukungan,” tandasnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News