TANGSEL – Pemandangan tidak mengenakkan terlihat di Situ Parigi yang terletak di Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya tumpukan sampah dari mulai plastik, kardus, kain, dedaunan, sampai bangkai ayam menyatu sehingga tampak seperti lautan sampah.
Pantauan di lapangan, saat pertama memasuki jalan setapak situ tersebut akan disambut dengan bau busuk yang menyengat. Meski tebingannya terlihat indah lantaran banyak ditanami pohon-pohon oleh warga, namun setelah melihat ke tengah setu, keindahan beralih suram.
Warga sekitat Suhanda Johan (40) yang aktif membersihkan situ tersebut mengungkapkan, menumpuknya sampah tersebut dikarenakan ada jaring sampah yang jebol. Sampai hari ini, menurutnya belum ada pergerakan dari pemkot Tangsel untuk memperbaiki jaring itu.
Dia menilai seakan DLH Tangsel menutup telinga atau tidak mau mendengar, padahal sudah diberitakan beberapa kali oleh media-media nasional maupun lokal.
“Itu hampir 2 tahun ini nggak diperbaiki. Tapi kalo pengangkatan sampah itu rutin hampir setiap hari dari petugas LH tapi ga pernah tuntas. Pernah juga pengangkatan sampah dari sumber daya air seanyak 3 kali dalam 1 bulan ini. Cuma ya itu sama, ngga pernah tuntas,” ujar Suhanda saat ditemui di kediamannya di Parigi, Rabu (19/6/2019).
Pria yang akrab dipanggil Kimpo itu mengatakan, selama 2 tahun hanya dirinya bersama teman-temannya yang merawat tebingannya itu sehingga menjadi indah. Dia menyayangkan pihak pemerintah selalu main lempar-lemparan saat ada yang mengeluh terkait situ itu.
“Saya mah bingung pemerintah itu, saat ditanya Setu Parigi ke Tangsel pasti dilempar ke provinsi, dari provinsi katanya pusat. Sebetulnya kalo mau dikerjain serius dari pemerintah, kayanya bukan hal yg sulit buat ngerapihin. Kalo ada 10 saja seperti saya terutama dari dinas ya kelar itu masalah sampah,” tukasnya.
Kimpo melanjutkan, sampah di Setu Parigi itu sudah pada tingkat menghawatirkan. Menurutnya sampah-sampah paling banyak berasal dar Kecamatan ciputat, khususnya dari perumahan di jombang.
“Saya sih berharap ada jaring sampah 4 lah dari pemerintah itu, selain itu setu ini sudah harus dikeruk karena kedalamannya sudah hanya tinggal 2 meter, itu pun yang di hulu, coba liat yang di hilir di pintu air itu, itu tinggal lumpur doang,” ucapnya.
Sementara saat dikonfirmasi, pihak DLH Tangsel mengatakan, bawah penanganan sampah di Situ Perigi merupakan tanggung jawab bersama antara pihaknya dengan Dinas PU Kota Tangsel.
“Kalau mau dilihat dari aturannya, yang angkat sampah dari air itu harusnya PU (Dinas Pekerjaan Umum), setelah sampahnya di daratan baru tanggung jawab kita. Ini kan nggak, yang angkat dari airnya kita, yang angkut di daratannya kita juga,” ungkap Rastra Yudhatama, Kepala Seksie Pengelolaan Sampah Dinas LH Kota Tangsel, Rabu (19/6/2019).
Sayangnya hingga saat ini, pihak terkait pada bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Kota Tangsel belum bisa memberikan penjelasan mengenai tumpukan sampah di permukaan Situ Perigi. Padahal kondisi itu telah berlangsung sejak lama tanpa ada penanganan berarti. (Ihy/Red)