Beranda Peristiwa Singgung Pencemaran Sungai Ciujung, Aktivis: Perlu Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat

Singgung Pencemaran Sungai Ciujung, Aktivis: Perlu Sinergitas Pemerintah dan Masyarakat

Aktivis Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut).

KAB. SERANG – Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) menilai perlu adanya sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam persoalan pencemaran sungai Ciujung, Kabupaten Serang.

Hal itu terungkap dalam mimbar bebas peringatan Hari Pahlawan Nasional di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Minggu (10/11/2024) kemarin.

Ketua Umum Gamsut, Rifki Sukmawan mengatakan beberapa persolan di wilayah Serang Utara harus segera diatasi oleh pemerintah. Salah satunya terkait pencemaran sungai Ciujung.

Dirinya juga mengapresiasi langkah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang telah menyegel dua lokasi pembuangan limbah di Kabupaten Serang pada 8 November 2024 lalu.

“Kita dihadapkan pada persoalan yang sangat kompleks di Serang Utara. Belum lama ini Kementerian Lingkungan Hidup menyegel dua lokasi pembuangan limbah, yang terindikasi mencemari sungai Ciujung. Kami mengapresiasi langkah cepat dalam merespons isu ini,” kata Rifki.

Meski begitu, Rifki menilai, permasalahan tersebut belum selesai sepenuhnya. Hal itu lantaran banyak masyarakat terdampak pencemaran sungai Ciujung.

Di kesempatan yang sama, Pegiat Lingkungan Rasyid Ridho menyampaikan, proses normalisasi sungai Ciujung harus segera dilakukan. Mengingat Sungai tersebut kerap dijadikan oleh warga sebagai sumber mata pencahariannya.

“Sungai ini menjadi sumber mata pencaharian bagi warga sekitar. Perlu adanya skema penyelamatan dengan cara menormalisasi sungai. Juga upaya pelestarian sungai dengan pilot project Festival sungai Ciujung sebagai upaya mengenalkan kembali masyarakat dengan kebudayaan sungai,” katanya.

Selain itu, lanjut Rasyid, dengan membangun keramba dan budidaya ikan di pinggiran sungai Ciujung, menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh warga dalam upaya menormalisasi lingkungan yang tercemar.

“Kita bisa membangun karamba-karamba ikan yang dikelola oleh warga atau BUMDes sebagai mata pencaharian konkret bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu Aktivis Serang Utara, Ahmad Muhajir menyoroti beberapa aspek penting pencemaran sungai Ciujung yang tidak hanya berasal dari limbah industri. Melainkan terdapat limbah rumah tangga.

“Pemerintah dan kelompok masyarakat harus bersinergi dalam melakukan sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran warga sekitar sungai Ciujung,” tutur Ahmad.

Dengan begitu, Gamsut menyerukan kepada seluruh pihak terkait agar bersama-sama menuntaskan permasalahan sungai Ciujung.

“Selain penyelesaian pencemaran industri, diperlukan juga pembinaan serta edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga sungai sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

(Mg-Ras/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News