PANDEGLANG – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa mengancam bakal melakukan aksi unjuk rasa ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang karena Penghasilan Tetap (Siltap) yang tidak kunjung dicairkan selama 3 bulan.
Ketua Forum BPD Kabupaten Pandeglang, Raki Jubaedi mengaku jika Siltap bagi BPD dan perangkat desa sudah 3 bulan belum dicairkan. Kata dia, alasan Pemkab Pandeglang belum kunjung mencairkan dana Siltap karena kas daerah masih kosong.
“Tunjangan BPD dan perangkat desa selama tiga bulan belum kami terima dengan alasan kas daerah kosong. Segala keluhan akhirnya disampaikan ke BPD, termasuk soal Siltap yang belum diterima perangkat desa,” katanya, Minggu ((23/3/2025).
Ia menilai Pemkab Pandeglang seolah menelantarkan nasib mereka karena tidak pernah memberikan kejelasan pembayaran haknya. Selama ini, pihaknya mengaku terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait namun tidak kunjung diberikan kabar baik.
“Ini jelas bukan solusi yang baik. Pemkab Pandeglang seolah tidak mementingkan nasib BPD dan perangkat desa. Kalau dalam waktu dekat tunjangan BPD tidak cair, kami akan turun aksi ke jalan di bulan Ramadan ini,” pungkasnya.
“Kesabaran kami ada batasnya. Jika sebelum libur Idul Fitri tunjangan belum juga cair, ribuan anggota BPD dan perangkat desa se-Kabupaten Pandeglang akan turun ke jalan untuk menggelar aksi. Kami akan bersatu menuntut hak kami jika tidak ada solusi yang jelas,” sambungnya.
Ia menambahkan, keterlambatan pencairan tunjangan seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Biasanya, menjelang Lebaran, baik tunjangan maupun Penghasilan Tetap (Siltap) sudah diterima oleh perangkat desa dan anggota BPD.
“Seminggu lagi Lebaran, biasanya uang Siltap perangkat desa maupun tunjangan BPD sudah cair. Tapi sekarang belum ada kejelasan. Ada indikasi, ini baru terjadi setelah pemerintahan yang sekarang, sementara dulu tidak seperti ini,” tuturnya.
Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo