CILEGON – Besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD Kota Cilegon pada tahun 2020 lalu menjadi pertimbangan Walikota Cilegon, Helldy Agustian untuk melakukan evaluasi terhadap kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Agar anggaran dapat terserap dengan baik sesuai peruntukkannya, Helldy bahkan mengaku sudah bekerja sama dengan perbankan untuk mengetahui sejauh mana anggaran tersebut digunakan OPD.
“Kita lagi bekerja sama dengan Bjb yang akan buatkan dashboard bagi kita sehingga setiap OPD itu kebutuhannya apa selama satu tahun bisa kita lihat. Berapa pemakaiannya per bulan, sehingga di semester satu berapa yang sudah dipakai, di semester dua jangan sampai OPD tidak gunakan sesuai pagu anggaran mereka,” ujarnya, Selasa (23/3/2021).
Helldy mengaku tidak menginginkan lagi menemukan adanya anggaran yang tak terserap sehingga berujung pada SiLPA yang pada tahun lalu berada di kisaran angka Rp340 miliar.
“Latar belakangnya (membengkaknya SiLPA-red) itu kan macam-macam ya. Mulai dari gagal lelang, pengaruh dari refocusing, itu karena pagu-pagu yang seharusnya kecil itu tapi dianggarkan cukup besar. Sehingga tahun depan kita usulkan adanya bottom up dan top down itu sama dan dimaksimalkan,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun BantenNews.co.id, sejumlah OPD yang menyerap anggaran terkecil pada semester awal tahun anggaran 2020 lalu antara lain yakni Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (DKISS/Dinas Kominfo) dengan serapan terendah yakni sekira 20,5 persen yang disusul kemudian oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sekira 23,6 persen lalu Dinas Pendidikan sekira 25,3 persen. (dev/red)
