Beranda Peristiwa Sidak di Pasar Kranggot Cilegon, BPOM Banten Temukan Daging Ayam ‘Basi’ Tetap...

Sidak di Pasar Kranggot Cilegon, BPOM Banten Temukan Daging Ayam ‘Basi’ Tetap Dijual

Petugas BPOM Banten memeriksa sampel bahan pokok yang dijual di Pasar Kranggot

CILEGON – Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten didampingi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon menyidak sejumlah bahan pokok yang dijual pedagang di Pasar Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Rabu (8/12/2021).

Satu per satu barang dagangan yang dijual di pasar tradisional itu diambil sebagai bahan sampel untuk dilakukan pemeriksaan, mulai dari buah-buahan, beras, sayuran, sampai produk daging.

Kabid Perdagangan pada Disperindag Kota Cilegon Ema Hermayanti menuturkan bahwa sidak tersebut sebagai bentuk jaminan keamanan dan kualitas kesegaran bahan pokok yang banyak beredar dijual di pasar.

Dari hasil uji cepat terhadap sampel yang diambil, Ema mengungkapkan, ada beberapa produk yang mengandung bahan tertentu sampai kualitas yang dinilai sudah tidak segar lagi.

“Sebenarnya tadi yang ditemukan bukan ayam tiren, sebetulnya ayam yang tidak habis sama penjualnya dimasukin ke freezer dan dijual kembali dengan harga yang lebih murah,” ujar Ema kepada awak media.

Menurutnya, ayam yang tidak habis terjual memang bisa dimasukan kembali ke mesin pendingin supaya beku dan terjaga kesegarannya. Akan tetapi, lanjut Ema, pola seperti itu juga dapat mempengaruhi kualitas kesegaran dari produk tersebut sehingga berdampak pada tingkat kesehatan konsumen yang membeli daging ayam.

“Kadang-kadang salah penerapannya oleh pedagang, dari freezer dijual kadang enggak laku dimasukin lagi itu di dalamnya sudah terkontaminasi. Udah enggak layak konsumsi,” paparnya.

Kasie Keamanan Pangan pada DKPP Kota Cilegon Yessi Hesfia menyatakan bahwa hasil pemeriksaan cepat terhadap kualitas sayuran dan buah-buahan menemukan jika ada buah-buahan jenis anggur yang mengandung zat pestisida.

Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti kandungan alami buah yang mengeluarkan zat tertentu ataupun zat lainnya.

Baca Juga :  Kesal Jalan Rusak, Warga Warunggunung Lebak Tanam Pohon Pisang

“Diawal pengujian memang awalnya anggur itu positif mengandung residu, kemudian pelan-pelan kembali ke negatif. Karena buah impor, dan anggur sendiri mengandung zat formaldehid sehingga mungkin ada kecenderungan untuk positif,” terang Yessi.

Untuk memastikan kualitas pada produk yang dijadikan sample ini, kata dia, BPOM Banten akan melakukan tes secara menyeluruh untuk memastikan keamanan bahan makan yang dijual di pasar tersebut.

Warga juga dihimbau agar cerdas memilih produk makanan untuk menjamin kualitas gizi maupun tingkat kesegaran makanan.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News