KAB. SERANG – Jika intensitas hujan cukup tinggi, Perumahan Bumi Ciruas Permai di Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang selalu menjadi langganan banjir.
Untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi jika hujan lebat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang meninjau langsung lokasi saluran pembuangan air yang terletak di Perumahan BCP.
“Rencananya mau buat DED (Detail Engineering Design) dulu, tapi musim hujan seperti ini luar biasa intensitas hujannya sehingga menyebabkan banjir. Akhirnya dilakukan pemeliharaan dengan cara normalisasi saluran sepanjang kurang lebih dua kilometer. Dilakukan di hilirnya dulu gitu, sekarang baru mencapai 20 persen,” ujar Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Okeu Oktaviana, Rabu (24/2/2021).
Lanjut Okeu, normalisasi saluran air dimulai pada hilirnya terlebih dahulu dan proses tersebut baru mencapai 20 persen. Normalisasi saluran air dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir yang terjadi di BCP.
“Normalisasi dengan pembersihan-pembersihan dari kotoran, rumput-rumput liar, kemudian dengan mengangkat sedimentasi-sedimentasi yang melakukan pendangkalan. Yang penting air lintasan dari BCP bisa teralirkan. Untuk target kedepannya dicoba untuk membuat perencanaannya seperti apa,” terangnya.
Untuk mengantisipasi banjir di perumahan, Okeu berharap setiap pengembang lebih peduli kepada warganya dengan melakukan evaluasi kembali terkait saluran-saluran pembuangan yang berada di perumahan serta lebih mematuhi rekomendasi peil banjir yang diberikan oleh DPUPR.
“Peil banjir itu rekomendasi yang diberikan oleh kita (DPUPR) terhadap pelaku usaha untuk penanganan-penanganan air lintasan. Contohnya seperti, levelnya (ketinggian permukaan tanah-red) masih sejajar atau di bawah, ya kami rekomendasinya biasanya untuk dilakukan pengurugan untuk meninggikan level permukaan tanah,” paparnya.
Sebab itu, kata dia, sebaiknya pelaku usaha atau pengembang harus mengetahui seluk beluk peil banjir agar nantinya bangunan tersebut benar-benar bebas banjir. Izin peil banjir sendiri terkait dengan tata aliran air pencegah banjir.
Faktor terjadinya banjir juga dapat disebabkan oleh aktivitas dan pola hidup masyarakat sekitar yang membuat saluran-saluran pembuangan menjadi tidak terpelihara hingga salurannya tersumbat dan menyebabkan banjir.
(Tra/Nin/Red)