LEBAK – Kemah Api Literasi yang diselenggarakan di Bayah pada tanggal 28-29 Juli atas kerja sama aktivis pegiat literasi di Lebak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak menemui babak baru. Aktivis literasi tak henti-hentinya mengajak semua komponen untuk terlibat dalam gerakan literasi.
Terbukti pada kegiatan ini mulai dari Wakil Bupati, Kepala OPD, para Kepala Desa, siswa dan guru, karang taruna, hingga ibu-ibu PKK terlibat. “Kemah Api Literasi ini harus dijadikan momentum agar gerakan literasi semakin menggelora. setiap OPD harus ada pojok baca. Setiap kecamatan harus ada pojok baca. Bahkan saya berharap agar setiap desa di kabupaten Lebak harus ada perpustakaan desa,” ujar Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Firman Venayaksa selaku Ketua Umum Forum TBM merasa bangga dengan kegiatan ini. “Saya tahu persis bahwa DC Aryadi dan kawan-kawan panitia dalam menyelenggarakan kemah literasi ini tidak memiliki dana sepeserpun. Tidak memakai dana APBD. Namun disinilah kekuatan para aktivis literasi di Lebak. Mereka sanggup bersinergi dengan berbagai pihak sehingga acara terselenggara dengan baik.”
Firman juga menjelaskan bahwa Bayah dijadikan sebagai tuan rumah karena ada landasan historis yang melatarbelakanginya. “Bayah ini sejarahnya panjang. Di sini pernah tinggal seorang tokoh nasional besar yaitu Tan Malaka yang menyamar dengan nama Ilyas Husein. Bayah menjadi salah satu tempat menggelorakan pemikirannya yang kemudian dituangkan ke dalam buku berjudul Madilog. Semoga dengan berkegiatan di Bayah, kita dapat mengambil semangat dan kecerdasan Tan Malaka,” harap Firman.
Selain para pegiat literasi di Lebak, nampak juga para pegiat literasi yang datang dari Pandeglang, Serang dan Tangerang. Mereka terbiasa saling support jika ada kegiatan literasi.
Kegiatan Kemah Api Literasi diisi oleh berbagai kegiatan seperti penampilan musik, diskusi literasi, api unggun, hingga lomba-lomba literasi.
DC Aryadi yang menjadi panitia pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk menjaga semangat literasi sehingga para pegiat dan masyarakat bersama-sama memahami pentingnya gerakan literasi. (Red)