CILEGON – Pelaksanaan Pohang Iron and Steel Corporation (Posco) Global Youth Group ‘Beyond’ Volunteers in Indonesia sampai di puncaknya pada perhelatan Cultural Exchange Event yang digelar di Royale Krakatau, Sabtu (18/1/2020) sore.
Selain menjadi ajang pertukaran budaya bilateral antara kedua negara Indonesia dan Korea Selatan, momen itu juga menandai berakhirnya masa kerja 120 relawan mahasiswa membangun infrastruktur sejumlah sekolah dalam sepekan.
“Jadi selama satu minggu ini, mahasiswa Korea dan Indonesia yang tergabung dalam Beyond itu merenovasi fasilitas di lima sekolah. Juga melaksanakan program Posco Steel Village yang sampai saat ini sudah membangun sekitar 25 rumah penduduk dari rencana 30 rumah,” ungkap Bang Mi Joung, Vice President for CSR Departement Posco.
Sementara PT Krakatau Posco (KP), selaku perusahaan baja patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco memandang program kerja relawan Beyond pada dua tahun terakhir sangat membantu perusahaan dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat Kota Cilegon.
“Karyawan KP sendiri mempunyai program ‘Ayo Semangat’, karena kan nggak mungkin ‘Beyond’ itu sendiri menyelesaikan persoalan di sekolah. Kalau sekarang bantuan masih di Citangkil dan Ciwandan, makanya nanti di ‘Ayo Semangat’ itu akan kita bagi-bagi ke daerah lain,” kata Direktur HR & GA PT KP, Cahyo Antarikso.
Baca : Posco Bangun dan Renovasi Ratusan Rumah Warga di Ciwandan
Di bagian lain, Walikota Cilegon Edi Ariadi yang turut hadir dalam kesempatan itu berharap kepedulian PT KP melalui bantuan sosialnya diharapkan dapat memotivasi industri lain untuk melakukan hal yang sama.
“Jadi di sini bukan hanya perturakan budayanya saja, ya kalau ngga Posco yang lain juga dong dengan CSR. Ini kan nyata ya, in adalah bantuan yang kedua, karena saya ikuti terus kok, dan itu bagus,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan Edi, dengan adanya partnership dengan Korea Selatan itu selama lima tahun ini, kedua belah pihak telah bersepakat untuk memberikan nama jalan ‘Gwangyang Road di Cilegon, begitu juga penamaan Cilegon Road di Gwangyang, Korea Selatan. “Bila perlu, saya ingin ada kegiatan budaya di jalan itu nantinya,” tandasnya. (dev/red)