SERANG – Setelah guru ngaji, marbot dan pemandi jenazah, kini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang akan mengusulkan insentif untuk guru pencak silat. Keberadaan guru silat di Kota Serang dinilai strategis untuk melestarikan tradisi lokal dan memperkuat karakter generasi muda.
Ketua Komisi IV Khoeri Mubarok dari Fraksi Gerindra menyatakan keprihatinan terhadap generasi muda di era globalisasi, khususnya di Kota Serang yang mulai terasing dari tradisi setempat. Di lain pihak ia berbahagia saat hadir dalam Festival Pencak Silat ketika melihat banyak anak usia sekolah mengikuti festival.
“Bagi saya merupakan kebahagiaan anak usia sekolah mau mengikuti kegiatan pencak silat, khususnya terumbu, yang sudah ada dari dulu,” kata Khoeri Mubarok ditemui usai menyampaikan sambutan di Lapangan Padepokan Gomar, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin (30/12/2019).
Di acara yang diikuti 22 peguron silat itu, Khoeri juga menyampaikan bahwa guru silat perlu perhatian pemerintah Kota Serang. “Dari Fraksi Gerindra mendorong, guru silat pun perlu mendapat tunjangan. Kesejahteraan guru silat ini penting sekali. Di samping mendidik disiplin, guru silat juga mengajarkan adab, sopan santun dan akhlak dan karakter,” katanya.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk mendukung usul tersebut agar terlaksana dan memberikan kesejahteraan bagi guru silat di Kota Serang. “Itu harapan kami dari Geirndra. Mohon doa dari semuanya.”
Di tempat yang sama, guru pencak silat sekaligus ketua pelaksana acara Festival Pencak Silat Terumbu Banten,
Bahrul Ulum mengapresiasi dukungan dari dewan untuk kesejahteraan guru silat. Selain akan menambah kesejahteraan guru silat di Kota Serang, juga akan melestarikan tradisi pencak silat di masyarakat.
“Saya mengapresiasi sekali kalau ada usulan dan dukungan dari dewan. Tentunya kami akan lebih semangat lagi mengajarkan silat di masyarakat,” ujarnya. (You/Red)
