SERANG – Peresmian wisata kuliner Alun-alun Timur Serang pada 1 Maret 2023 silam disambut antusias. Namun, sisa euforia itu kini tak lagi nampak. Kios-kios pedagang yang awalnya ramai pengunjung mulai banyak yang tutup.
Nasib wisata kuliner Alun-alun Timur Kota Serang menggantung. Padahal, keberadaannya digadang-gadang menjadi surga kuliner baru di Kota Serang.
Ironis, dari 16 kios yang tersedia, hanya 3 yang masih bertahan. Sisanya memilih untuk menutup lapaknya. Padahal, setiap bulan para pedagang harus merogoh kocek sebesar Rp500 ribu untuk biaya sewa, keamanan dan kebersihan.
Salah seorang pedagang yang enggan dituliskan namanya mengatakan biaya sewa itu dipungut pengelola wisata setempat. “Itu sudah bersih rutin perbulan bayar segitu kepada pengelola yang di sini,” ujarnya ditemui di lokasi, Senin (5/8/2024).
Sebelumnya mantan Walikota Serang, Syafrudin kala itu mengapresiasi pengembangan wisata kuliner tersebut seraya berharap akan menjadi sebuah terobosan baru dalam memanfaatkan lahan kosong yang ada di Kota Serang.
“Selain dimanfaatkan lahan kosongnya, ini juga digunakan untuk kepentingan masyarakat, untuk mengembangkan usaha bagi masyarakat,” ucapnya.
Syafrudin juga berharap agar di tempat itu khusus menyajikan masakan dan kuliner khas Kota Serang.
“Kalau keinginan saya harus makanan khas Kota Serang. Dan tempat ini juga selain dimanfaatkan untuk berolahraga bagi masyarakat dan terdapat gor bulutangkis juga mudah-mudahan dengan adanya wisata kuliner ini, masyarakat yang usai melakukan olahraga tidak khawatir mencari makan dan sebagainya, semuanya ada di tempat ini,” ujarnya.
((Dhe/Red)