KAB. SERANG – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung Lebak Gaga, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten meninggal dunia. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Arwati (43) sempat ditelantarkan agensi di Riyadh, Arab Saudi dan mengalami sakit.
Arwati meninggal dunia di Rumah Sakit KSMC Syumaisy Riyadh pada Kamis (29/6/2023) silam. Kabar duka itu diterima oleh keluarganya dan hingga kini pihak keluarga masih menunggu kepulangan jenazah Arwati untuk dimakamkan di Indonesia.
“Iya ada PMI yang meninggal pada 29 Juni 2023. Kami meminta kepada pihak pemerintah untuk membantu memproses jenazah dan hak-hak almarhumah,” ujar Nafiz Salim selaku Ketua Federasi Buruh Migran Nusantara Sarbumusi Banten kepada BantenNews.co.id, Senin (7/8/2023).
Nafiz menjelaskan menurut keterangan dari anak Arwati, sang ibu sebelumnya pernah menjadi PMI di wilayah Dubai selama 3 bulan. Saat itu Arwati diharuskan pulang ke Indonesia lantaran menderita penyakit ginjal dan harus segera dioperasi.
Selang beberapa bulan setelah operasi tepatnya pada 16 Maret 2023, Arwati memutuskan untuk bekerja kembali sebagai PMI di Riyadh, Arab Saudi karena tuntutan ekonomi. Ia diberangkatkan oleh penyalur di PT Tebar Insan Mandiri yakni DD dan sponsor yang memprosesnya berinisial SN.
Arwati diterbangkan lewat Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Riyadh menggunakan visa ziarah. Namun, sesampainya di negara tujuan, agensi Al Osus Recruitment yang menaunginya tidak bisa memberikan pekerjaan dikarenakan kondisi Arwati yang sakit. Selain itu Arwati juga mengalami tindak kekerasan dari agensi.
“Almarhumah tidak dapat pekerjaan dikarenakan sakit dan terdapat tindak kekerasan oleh agensi Al Osus Recruitment. Almarhumah ditelantarkan pihak agensi di salah satu terminal bus di Riyadh,” jelas Nafiz.
Arwati sempat mendapat pertolongan dari Mariam, warga Indonesia yang tinggal di Riyadh dan dibawa ke kontrakannya lantaran kondisi Arwati saat itu sakit.
“Almarhumah kembali sakit saat di jalan dan ditolong oleh Mariam dari Indonesia, dibawa ke kontrakan hingga kemudiam meninggal dunia. Jenazah saat ini masih berada di RS KSMC dan belum mendapat tindakan dari KBRI,” kata Nafiz.
Nafiz menuturkan pihak keluarga memohon kepada Kementerian Luar Negeri dan KBRI Riyadh untuk membantu memproses termasuk kepulangan jasad Arwati agar bisa dimakamkan di tanah air. Selain itu, ia juga meminta kepada kepolisian untuk menindak tegas sponsor dan penyalur yang tidak bertanggungjawab saat kasus ini terjadi kepada Arwati.
“Kami meminta kepada pihak pemerintah khususnya BP3MI Banten dan Disnaker Provinsi Banten dan instansi pemerintah yang lain untuk membantu memproses jenazah dan hak-haknya almarhumah,” ucap Nafiz.
“Itu PL (Penyalur Lapangan) dan sponsor kabur tidak bertanggung jawab. Saya minta pihak kepolisian khususnya Kapolda Banten dan Kapolres Serang untuk menindak tegas kasus. Kasus ini jelas adanya kasus trafficking atau TPPO,” tegasnya. (Nin/Red)