CILEGON – Walikota Cilegon Edi Ariadi memastikan bahwa awal pekan depan Tim Panitia Seleksi (Pansel) yang sudah dibentuk akan mulai efektif melakukan interview terhadap pejabat eselon II Pemkot Cilegon yang sudah mengikuti asesmen di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (Puslatbang PKASN) Jatingangor, Sumedang, pada 20 Juni lalu.
Edi menegaskan, tim yang beranggotakan tiga orang akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu akan bekerja secara independen, tanpa adanya intervensi dari pemerintah daerah. Kendati demikian ia mengingatkan agar hasil asesmen tersebut turut menjadi bahan pertimbangan sebelum merekomendasikan nama-nama pejabat eselon II kepadanya.
“Independen, terserah dia (Tim Pansel) saja. Kan nanti dilihat hasil asesmen sama dia, jeleknya dimana. Rencananya interview selama dua hari, satu orang itu sekitar 20 menit di kantor (Walikota),” ujarnya, Kamis (8/8/2019).
Namun demikian, Edi belum dapat memastikan waktu pelaksanaan mutasi dan rotasi pejabat eselon II tersebut sebagai tindak lanjut setelah mendapatkan laporan hasil interview dari Tim Pansel. Pasalnya ia harus berkoordinasi terlebih dulu dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait persoalan adanya pejabat eselon II yang sudah menduduki jabatan lebih dari lima tahun.
“Ya jadi saya juga harus koordinasi dengan BKN, selain nanti kita akan evaluasi juga (laporan kerja Tim Pansel). Tapi prerogatif kan tetap semuanya ada pada Walikota,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Daerah Kota Cilegon, Sari Suryati memastikan bahwa hasil asesmen yang saat itu hanya diikuti oleh 28 pejabat eselon II tersebut akan membatasi kerja Tim Pansel sebelum akhirnya merekomendasikan nama-nama ke Walikota.
“Tim Pansel akan berpedoman terhadap hasil asesmen, ngga bisa kalau keluar dari situ. Nanti setelah ada hasil kerja keseluruhan, hasilnya akan kita lihat,” katanya. (dev/red)