SERANG – Wabah Covid-19 telah berdampak ke segala sektor tak terkecuali sektor pendidikan. Konsep belajar-mengajar jarak jauh menjadi alternatif yang diberlakukan.
Kebijakan tersebut diterapkan pula oleh lembaga pendidikan non-formal seperti sekolah mengaji atau tempat pendidikan Al-Quran. Seperti yang terjadi pada aktivitas salah satu guru mengaji di Kota Serang.
Suasana di rumah Ibadurrohman, seorang guru ngaji tampak sepi. Ramaian anak-anak didiknya setiap pagi dan sore hari kini untuk sementara tak bisa dijumpai.
Pria yang akrab disapa Ibad ini memandang pandemi Covid-19 sebagai hal yang serius. Disamping punya kewajiban tetap mengajarkan ilmu Al-Quran, ia merasa memiliki tanggung jawab akan kesehatan diri dan anak didiknya.
Penerapan 3M diakui pria berusia 46 tahun ini menjadi bentuk perlindungan diri dan selalu ia tekankan kepada anak didiknya. Hal ini ia lakukan demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Saya selalu tegaskan kepada murid saya bahwa belajar kitab Al-Quran itu harus, tapi kesehatan juga tetap diprioritaskan. Jaga diri, jaga keluarga, dan jangan lengah. Ya dengan 3M itu tadi,” kata Ibad saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/10/2020).
Tidak bisa bertemu dengan murid-murid, tak menjadikan Ibad kehilangan akal. Kini Ibad mengandalkan panggilan video (video call) melalui media WhatsApp sebagai pertemuan belajar Al-Quran.
“Anak didik saya banyak juga yang dari luar Serang makanya saya utamakan aktivitas belajar Al-Quran ini jadi online, untuk menghindari kerumunan dan mencegah timbulnya klaster penyebaran (Covid-19) yang baru tentunya,” ujarnya.
Dalam tiap sesi, ia bisa bertatap muka melalui layar gawai dengan belasan murid secara bergantian.
Diawali dengan penyampaian materi, lalu ia menyimak bacaan muridnya masing-masing berlangsung lima sampai dengan sepuluh menit.
“Dari pandemi ini saya belajar bahwa dunia pendidikan Al-Quran tidak boleh goyah. Harus bisa menempatkan diri dengan hadir mengiringi perkembangan digital. Sehingga nilai-nilai kebaikan didalamnya tetap terjaga dan tersampaikan,” pungkasnya.
Bagi Ibad, mengajarkan kebaikan sudah menjadi pegangan hidupnya. Ia bersyukur, ditengah wabah yang melanda, ia masih diberikan kesempatan menyampaikan ilmu agama.
Disamping itu, ia juga bisa mengajak banyak orang, dalam hal ini anak didiknya untuk bersama-sama menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) agar terhindar dari risiko penularan. (Afifah/mg/red)