Beranda Uncategorized Selain Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Bapaslon Irna-Tanto Libatkan Siswa saat Deklarasi

Selain Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Bapaslon Irna-Tanto Libatkan Siswa saat Deklarasi

Selain diduga melanggar protokol kesehatan, deklarasi Bakal Pasangan Calon (Bapasalon) Bupati dan Wakil Bupati Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban juga diduga melibatkan siswa - (Foto Memed/BantenNews.co.id)

PANDEGLANG – Selain diduga melanggar protokol kesehatan, deklarasi Bakal Pasangan Calon (Bapasalon) Bupati dan Wakil Bupati Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban juga diduga melibatkan siswa.

Dalam deklarasi itu ada dua tingkat sekolah yang terlihat dalam deklarasi, siswa tingkat SMA terlihat menjadi tim paduan suara dan siswa setingkat SMP terlihat menjadi penyambut kedatangan Irna – Tanto.

Pantauan di lokasi, Irna – Tanto yang datang sekitar pukul 10.15 WIB dengan diiringi sekitar 5 mobil pribadi dan satu mobil patwal polisi ke lokasi deklarasi, sedangkan sekitar 1 meter disamping rombongan ini sudah berjejer puluhan siswa dengan menggunakan seragam hitam putih.

Setelah ditelusuri, siswa SMP yang ikut dalam deklarasi merupakan siswa dari SMP Sohibul Barokah yang beralamat di Jalan Raya Pandeglang – Labuan tepatnya di Desa Mandalasari, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.

Pengelola SMP Sohibul Barokah, Yayan Mulyana mengatakan, alasan kedatangan puluhan siswanya ke acara deklarasi itu karena ada permintaan dari Irna untuk mendoakan rencana pencalonan dirinya.

“Ibu merasa bahwa mereka (siswa-siswi) harus diminta doanya, dan karena tidak ada pembelajaran di sekolah dan ibu (Irna) minta doanya ya kami berupaya (hadir). Intinya ibu pengen disuport doa,” ucap Yayan ditemui di lokasi deklarasi, Sabtu (5/9/2020).

Kata Yayan, sebelum acara deklarasi berlangsung Irna Narulita yang masih menjabat sebagai Bupati Pandeglang sekaligus donatur utama sekolah tersebut meminta padanya untuk didoakan oleh para siswa disekolah itu.

“Harapan ibu kemaren (bilang pada saya) pak Yayan bisa tidak ya anak-anak doain ibu tapi ibu tidak bisa kesana (sekolah) karena waktunya mepet, saya bilang saya berupaya Bu dengan kondisi yang ada. Tapi saya bilang anak-anak tidak bisa masuk (ke dalam lokasi deklarasi) karena anak-anak tidak boleh masuk kegiatan partai,” jelas Yayan menirukan percakapannya dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Dia membeberkan, dari jumlah total 115 orang siswa SMP Sohibul Barokah ada sekitar 90 siswa yang datang ke acara deklarasi, sedangkan sebagiannya tinggal di sekolah.

“Ada sekitar 90 orang ya, engga semua ikut ada yang disana (sekolah),” ucapnya.

Sementara itu, seorang siswi yang enggan disebutkan namanya mengaku kehadiran dia dan temannya ke lokasi karena ada perintah dari sekolah.

“Dari sekolah SMP Sohibul Barokah, engga libur suruh kumpul kesini,” jelas siswa usai menyambut pasangan petahana.

Terpisah, Bupati Pandeglang, Irna Narulita yang dikonfirmasi usai pendaftaran di Kantor KPU Pandeglang menyampaikan, bahwa kedatangan para siswa ini atas undangan dari panitia penyelenggara dan tidak masuk pada tim petahana.

Itu mengatasnamakan grup paduan suara jadi mungkin panitia mengundang atas nama paduan suara, intinya tidak untuk mengajak mereka (siswa) tetapi mereka sudah punya branding karena mereka sering diundang Parpol. Intinya tadi anak-anak paduan suara tidak otomaticly jadi tim kami,” ungkapnya.

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News