Beranda Kampus Sekolah Online Atau Daring: Cara Belajar di Masa Pandemi

Sekolah Online Atau Daring: Cara Belajar di Masa Pandemi

Kegiatan kelas di Wallstreet Devop. Foto diambil sebelum pandemi.

Oleh : Hanisa Nurjannah, Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang

 

Dalam menghadapi pandemic Covid-19, setiap sekolah dituntut untuk melakukan sistem yang moderat. Dimana dalam penerapan sistem ini, diharapkan pembelajaran lebih efektif walaupun dilakukan hanya dari rumah. Dengan sistem pembelajaran seperti itu, pengajar dan peserta didik diharapkan dapat belajat dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih pintar. Bukan perkara mudah melakukan pengembangan seperti itu, karena pengembangan sistem harus juga dibarengi dengan teknologi yang seimbang.

Tanpa adanya fasilitas teknologi yang mempuni, akan memberikan kesulitan baik dari sisi pengajar maupun peserta didik. Teknologi yang harus dimiliki oleh setiap sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar daring dalam menghadapi pandemi covid-19 adalah dengan memanfaatkan ISDN atau Integrated Sevices Digital Network dimana teknologi ini dapat memfasilitasi kegiatan belajar daring yang dilakukan dengan jarak jauh.

Di tengah pandemi Covid-19 ini penerapan teknologi informasi menjadi aspek yang sangat dibutuhkan di dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran secara online memaksa setiap pihak yang terlibat untuk mengerti kondisi yang ada. Dimana teknologi informasi ini menjadi fasilitator utama di dalam dunai pendidikan karena adanya kemampuan teknologi agar bisa dilakukan komunikasi pembelajaran jarak jauh. Pendidikan yang dilakukan secara daring atau lebih dikenal dengan e-education dan e-learning diharapkan mampu meningkatkan kemampuan semua pihak demi menghadapi masa depan yang penuh dengan teknologi dan komunikasi.

Situs-situs yang dibuat dalam membantu proses pembelajaran juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam membantu program belajar daring. Dari situs tersebut peserta didik dapat melakukan pembelajaran sesuia dengan minat yang mereka sukai tanpa diberikan tekanan harus mengerjaan apa yang tidak disukai. Situs tersebut juga membantu memberikan informasi dan data yang dapat membantu siswa dan peserta didik untuk mendapatkan informasi mengenai covid-19. Sehingga di dalam situs tersebut para siswa dapat masuk ke dalam forum sesuai apa yang menjadi minat di dalam dirinya.

Pendidikan atau pembelajaran yang dilakukan secara daring di Indonesia tidak hanya mencakup pendidikan formal setingkat SD-SMP-SMA, namun juga dilakukan oleh pihak-pihak yang ada di bangku universitas. Kesulitan yang sama juga dihadapi oleh semua pihak yang terlibat di dalam pendidikan di Indonesia termasuk pada tingkat universitas. Sehingga untuk mengurangi kesulitan tersebut, beberapa pemerintah daerah membuat sebuah kebijakan yang sama seperti apa yang dilakukan pada tingkat SD-SMP-SMA.

Pengembangan kegiatan belajar mengajar yang ada di universitas yang kemudian disebut sebagai e-universitu bertujuan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan dengan maksimal dengan cara menyediakan informasi kepada peserta didik. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.

Salah satu faktor yang menjadi pemaju dari kegiatan belajar daring dalam menghadapi pandemi covid-19 adalah dengan melakukan revolusi industri 4.0. Revolusi ini merupakan sebuah perubahan atas berbagai bidang dengan memadukan teknologi yang mampu mecahkan sekat-sekat di dunia secara fisik, digital dan biologi. Revolusi ini lahir kare adanya kebutuhan yang mendasar dari setiap manusia, selain itu kemajuan berfikir dari setiap pengembang industri ini yang menajdi faktor pendukung terjadinya perubahan.

Tanpa adanya perubahan yang siginifikan akan sulit bagi setiap masyarakat untuk tetap melakukan pendidikan di masa sulit yang diakibatkan oleh covid-19. Menurut Hartanto (2016) terkait dampak Revolusi Industri 4.0 yakni dengan adanya ‘digitalisasi sistem’, menuntut para pendidik dan peserta didik untuk mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Sistem pembelajaran yang semula berbasis pada tatap muka secara langsung di kelas, bukan tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem pembelajaran yang terintegrasikan melalui jaringan internet (online learning). Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).

 

Referensi

Hartanto, Wiwin. 2016. Penggunaan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1). Diakses dari: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/3438

(***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News