Beranda Peristiwa Sejumlah Wilayah di Kota dan Kabupaten Serang Masih Tergenang Banjir

Sejumlah Wilayah di Kota dan Kabupaten Serang Masih Tergenang Banjir

Halaman Masjid Agung Banten masih tergenang. (Ade/bantennews)

SERANG- Banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Serang, Banten,  belum sepenuhnya surut, Rabu(2/3/2022). Halaman Masjid Agung Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang siang ini  masih terpantau banjir. Air masih menggenangi halaman masjid setinggi mata kaki orang dewasa.

Ubailah, salah seorang warga mengaku sedih karena lokasi suaminya bekerja kebanjiran. Biasanya ia dan suaminya menjajakan jasa foto bagi para peziarah. “Jujur saya gak nyangka, kawasan Masjid Banten Lama kebanjiran. Ini pertama kali air menggenangi halaman masjid ini. Semoga aja nanti cepat surut, agar suami saya bisa bekerja lagi. Karena penghasilan saya dan suami ada di sini,” ucapnya sambil mantau halaman masjid, Rabu(2/3/2022).

Senada, Zainal Mutaqin, salah seorang ustad ponpes di sekitar kawasan Masjid Agung Banten  mengaku banjir yang melanda merupakan terparah sejak ia lahir. “Akibatnya aktifitas di kawasan Masjid Agung Banten lumpuh. Selama saya lahir disini belum terjadi banjir seperti ini. Saya juga kaget, kalau sampai halaman masjid ini kebanjiran. Kemungkinan air ini dari Sungai Cibanten,” ucapnya.

Banjir di Kabupaten Serang semakin meluas ke 16 desa di 10 kecamatan. Sebanyak 1.527 KK pun terdampak peristiwa tersebut.

Bencana banjir yang terjadi sejak Selasa (1/3/2022) mengakibatkan 310 jiwa yang tersebar di Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Cinangka, dan Kecamatan Ciruas harus mengungsi.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, banjir terjadi di 10 kecamatan yakni Kecamatan Padarincang, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Waringinkurung, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Kragilan, Kecamatan Cinangka, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Baros dan Kecamatan Lebak Wangi.

Hingga saat ini BPBD Kabupaten Serang mendata sebanyak 200 jiwa yang terdiri dari 5 balita, 25 anak-anak, dan 7 lansia di Desa Margasana Kecamatan Kramatwatu saat ini tengah mengungsi di Masjid Pangeran Jayakarta.

Banjir yang tak kunjung surut juga terjadi di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu. Berdasarkan keterangan Muhyi, warga setempat,  banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir terbesar yang dialaminya.

“Iya, Tonjong kena banjir lumayan parah. Ini pertama kalinya sekampung kena dengan ketinggian yang cukup tinggi. Di Tonjong pernah banjir tapi enggak pernah sampai seluruh penduduk kampung kena dan biasanya enggak setinggi ini,” kata Muhyi kepada BantenNews.co.id pada Rabu (2/3/2022).

Unsur Muspika Kramatwatu juga sudah menyiapkan tempat pengungsian bagi warga Desa Tonjong yang terdampak yakni di Masjid Kampung Tonjong. Beberapa bantuan seperti roti pun sudah disalurkan ke pengungsi.

Sementara itu di Desa Ranca Sanggal, Kecamatan Cinangka sebanyak 50 jiwa yang terdiri dari 5 balita, 2 anak-anak, dan 48 orang dewasa harus mengungsi di Masjid Dakhana Almaroqi Kampung Kajaroan, Desa Ranca Sanggal.

Di Kecamatan Ciruas tepatnya di Perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP) 2 sebanyak 55 jiwa yang terdiri dari 35 anak-anak dan 20 orang dewasa harus mengungsi di Masji Jami Nuroh dikarenakan tinggi muka air mengalami kenaikan kenaikan sekitar 50 sampao 70 cm.

Dari hasil pantauan BPBD Kabupaten Serang pada Rabu (2/3/2022), debit air di Kecamatan Padarincang pun masih tinggi. Sementara debit air di Kampung Dermayon, Desa Pamengkang mulai surut sekitar 20 cm dan saat ini pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing.

Petugas gabungan pun sudah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum di Kecamatan Kramatwatu dan Kecamatan Padarincang.

 

(Dhe/Nih/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News