Beranda Kuliner Sejarah Laksa Kota Tangerang, Kuliner Legendaris Perpaduan Budaya Peranakan

Sejarah Laksa Kota Tangerang, Kuliner Legendaris Perpaduan Budaya Peranakan

Kuliner Laksa Kota Tangerang

TANGERANG – Laksa menjadi salah satu kuliner paling melegenda di Kota Tangerang. Tidak hanya kuliner biasa, laksa merupakan makanan tradisional yang tercipta lewat akulturasi budaya antara Tionghoa dan Melayu yang berkembang seiring perjalanan sejarah Kota Tangerang.

Istilah penyebutan mie laksa sendiri tidak serta merta eksis. Berdasarkan pelacakan panjang mengenai makanan tradisional khas Kota Tangerang tersebut, istilah “laksa” diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti “banyak.” Hal ini merujuk pada komposisi pembuatan mie laksa yang terdiri dari banyak bumbu dapur serta dicampur kuah kuning kental serupa opor.

“Laksa di Kota Tangerang sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Baru, sejak tahun 1970-an, mi laksa mulai banyak dijajakan oleh para pedagang keliling dari kampung ke kampung di Kota Tangerang,” dikutip dari situs Indonesia.go.id miliki Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia.

Saat ini, laksa Tangerang memiliki dua jenis kriteria yang kian memperkaya cita rasa dan nilai budaya yang terkandung dalam seporsi kuliner favorit masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya tersebut.

Bersumber dari situs yang sama, kedua jenis kriteria mi laksa Tangerang adalah “Laksa Nyai” yang dibuat oleh kaum pribumi Tangerang yang kental dengan penggunaan bumbu-bumbu dan rempah-rempah lokal yang khas, sedangkan “Laksa Nyonya” yang dibuat oleh kaum peranakan Tionghoa menggabungkan cita rasa pedas dan gurih kuah seperti kuliner peranakan pada umumnya.

“Kedua jenis laksa ini cenderung memiliki cita rasa yang sama, Laksa Nyai bisa didapatkan di samping POM Bensin Babakan Cikokol, sementara Laksa Nyonya ada di sekitar Pasar Lama Kota Tangerang,” dikutip dari sumber yang sama.

Saat ini, laksa berkembang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner paling recommended di Kota Tangerang. Terlebih, laksa telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Kota Tangerang sejak 2023 kemarin.

Baca Juga :  Ayam Bakar Resep Emak Poris, Seharga Ceban Dijamin Kenyang

Tim Redaksi

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News