SERANG – Sejak Kota Serang berdiri, kondisi Pasar Iduk Rau Kota Serang semakin semrawut. Hampir seluruh sudut luar pagar Pasar Induk Rau dipenuhi para pedagang kaki lima dan parkir kendaraan yang berderet sehingga menyebabkan kemacetan.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Serang belum mampu membuktikan wajah salah satu pasar terbesar di Provinsi Banten tersebut terlihat tertib. Padahal lebih dari seratus hari, Syafrudin dan Subdri Usuludin memimpin roda pemerintahan di Kota Serang sebagai Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Berdasarkan data yang dihimpun di lokasi, seharusnya para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkiran kendaraan berada di dalam pasar, sedangkan lapak pedagang di dalam pasar terutama di lantai atas ditinggal para pedagang. Kemudian keberadaan pedagang di luar pagar ini bahkan menjadi sarang pungutan liar oleh oknum.
Para pedagang tidak mau menempati lapak yang sudah disediakan di dalam pasar, karena sepi pembeli dan rusaknya penunjang infrastruktur. Mereka menginginkan berjualan di luar pagar yang jelas melanggar aturan Perda K3.
Kondisi ini menyebabkan bocornya pendapatan asli daerah Kota Serang, yang bersumber dari retribusi pasar. Karena menjamurnya PKL dan parkir di bahu jalan sehingga menjadi temuan bagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Provinsi Banten.
Edi salah saeorang pedagang mengaku nekat berjualan di bahu jalan di luar pagar Pasar Induk Rau Kota Serang. Ia merasa nyaman dan banyak pembeli yang menghampiri. Namun untuk bisa menempati lapak pedagang di luar pagar pasar, para pedagang membayar iuran kepada oknum yang mereka sebut sebagai ketua pasar sebesar Rp20 ribu sampai Rp50 ribu per bulan.
“Setiap harinya kami memberikan uang salar dengan nominal bervariatif kepada lima orang untuk kebersihan, listrik dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin mengaku pihaknya tengah membentuk tim kecil untuk membenahi Pasar Induk Rau. Menurutnya, Pasar Induk Rau bukan program seratus hari kerja melainkan program prioritas unggulan Pemkot Serang.
“Memang tak mudah untuk membenahi pasar tersebut, banyak oknum-oknum yang mengatasnamakan pemerintah di sana. Dan kami berjanji dalam dua tahun ke depan Pasar Rau tidak semrawut dan tidak ada kemacetan di bahu jalan dan kami tertibkan oknum-oknum tersebut,” ucapnya. (Dhe/Red)