TANGSEL – Sayembara desain kawasan Bundaran Maruga yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sudah ditetapkan pemenangnya.
Diketahui, terdapat lima finalis dengan karya terbaik yang lolos dari tahapan sebelumnya. Kelimanya, kini harus mempresentasikan karyanya tersebut di hadapan para dewan juri.
Sementara tahap penjurian, dilakukan oleh kedua dewan juri kehormatan, yakni Walikota Tangsel Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan.
Selain itu juga terdapat dewan juri profesional yang terdiri dari Arsitek Profesional Tanah Air, Yori Antar dan Budi Pradono, Juri Akademisi, Bachtiar Fauzy, Juri dari IAI Provinsi Banten, Viernanda Yoga Pribadi, dan terakhir Juri Budayawan asli Tangsel, Ridwan Saidi.
Dan akhirnya setelah penjurian yang panjang, juara 1 diraih oleh SDBM-0064 dengan judul karya Blandongan Kota, di juara ke-2 dengan nomor SDBM-0097 dengan judul karya Selendang Mayang, dan untuk juara ke-3 diraih SDBM-0078 dengan judul Serambi Anggrek.
Sedangkan untuk harapan 1, dengan nomor peserta SDBM 0059 Jentera Jumantara. Dan harapan ke-2 diraih oleh SDBM-0008 dengan judul karya Tarian Kebersamaan.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, kelima finalis yang lolos hingga tahap ini merupakan peserta dengan karya yang terbaik. Bagi Benyamin, seluruh finalis adalah pemenang atas sayembara ini.
“Mereka telah melewati rangkaian seleksi yang ketat, baik administrasi ataupun karya,” ungkap Benyamin di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Senin (3/10/2022).
Tidak hanya lima karya finalis saja, Benyamin juga mengapresiasi seluruh karya dan peserta yang telah berpartisipasi dalam perhelatan sayembara ini.
“24 karya lainnya yang telah menuangkan segala ide, konsep, dan gagasan desain bangunan Bundaran Maruga untuk menjadi salah satu etalase kota yang dapat mencitrakan Tangsel sebagai kota yang cerdas, modern dan religius, yang menjadi pusat dunia perdagangan dan jasa,” terangnya.
Sayembara ini, kata Benyamin, merupakan implementasi yang dilakukan guna mewujudkan kota yang cantik.
“Bundaran Maruga akan kita jadikan landmark, jadi tempat nongkrong anak-anak muda, dan sebagainya. Sehingga ke depan diharapkan Tangsel sebagai kota baru. Bukan Bunderan Maruga saja, hasil karya lainnya akan kami terapkan, aplikasikan,” tuturnya.
Sementara itu Direktur PT.Propan Raya, Yuwono Imanto sebagai pihak pelaksana teknis menuturkan, sayembara Bundaran Maruga yang diinisiasi oleh Pemkot Tangsel ini menjadi yang paling spesial dan memiliki nilai yang tinggi jika dibandingkan sederet sayembara yang telah dijalankan selama ini.
“Bagi kami, sayembara ini walaupun scope-nya bukan kementerian, tetapi punya nilai yang istimewa, karena sayembaranya ini adalah sayembara kawasan. Ini yang luar biasa,” ungkapnya. (Ihy/Red)