Beranda Pemerintahan Satu Tahun Pimpin Banten, WH Nilai Kinerja Pegawai Pemprov “Loyo”

Satu Tahun Pimpin Banten, WH Nilai Kinerja Pegawai Pemprov “Loyo”

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy (Kiri) dan Gubernur Banten Wahidin Halim (Kanan) saat memimpin rapat pimpinan evaluasi APBD 2018 di Aula Bappeda Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (03/07/2018). (Foto Humas Pemprov Banten)

SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim meminta agar seluruh aparatur di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Banten untuk terus meningkatkan kinerjanya. Hal itu dilakukan agar serapan anggaran dan fisik bisa teralisasi secara optimal.

Menurut Gubernur, selain kinerja, salah satu hal yang perlu juga ditingkatkan adalah sikap disiplin. Sebab menurutnya selama satu tahun dia memimpin, jajarannya belum menunjukan perubahan yang signifikan.

“Kinerja, kinerja, kinerja. Ini sudah bulan tujuh, kinerja harus ditingkatkan. Belum (ada perubahan signifikan), masih ada yang perlu ditingkatkan lagi semangat kerjanya. Harus disiplin juga,” ujarnya  usai menghadiri rapat pimpinan evaluasi APBD 2018 di Aula Bappeda Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (03/07/2018) melalui siaran tertulis yang diterima BantenNews.co.id.

Rapat evaluasi ini juga dihadiri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Sekda Banten Ranta Soeharta dan Kepala OPD dilingkungan Pemprov Banten.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pembengunan (Adpem) Setda Provinsi Banten Mahdani mengatakan, untuk semester I realisasi keuangan atau anggaran ada di angka 30 persen atau senilai Rp 3,4 triliun total belanja daerah Rp 11,3 triliun. Progres tersebut masih minus 14 persen dari target yang telah ditetapkan.

“Kalau untuk fisik realisasinya sudah 38 persen tapi juga masih minus 10 persen,” ujarnya.

Ia menjelaskan, belum tercapainya target progres fisik dikarenakan sejumlah proyek baru memulai pengerjaan setelah merampungkan proses lelang. Dengan hal itu maka secara otomatis akan berpengaruh pada belum optimalnya anggaran yang terserap.

“Progrses fisik baru selesai (lelang). Sekarang Banten Lama baru pembenahan dan mulai kerja, anggarannya cukup besar sampai Rp 70 miliar. Kemudian (proyek pembangunan) jalan juga sudah pada selesai lelang, makannya bulan ini sudah mulai ada kenaikan serapan keuangan yang tinggi. Untuk serapan keuangan, selain dari situ (fisik-red) juga dari kegiatan rutin (seperti gaji, makan dan minum),” katanya.

Dengan waktu yang tersisa, kata dia, pihaknya optimis serapan anggaran dan fisik pada akhirnya bisa mencapai target. Sebab, saat ini hampir seluruh pengerjaan fisik sudah mulai dilaksanakan.

“Ini kan tinggal proses kerja, bukan lagi lelang. Paling lelang Perkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman) tinggal pagar sport center saja, tinggal satu lagi. Nilainya juga kecil, Rp 13 miliar,” ungkapnya.

Plt Kepala Badan Perencaan dan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Banten M Yusuf mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong agar progres serapan keuangan dan fisik bisa optimal.

“Sesuaikan saja dengan RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), makannya RPJMD diikuti. Itu penilaian kinerja gubernur, makannya OPD ikuti. Selain itu kita rutin menggelar evaluasi sebagai bentuk kontrol,” tuturnya.

Lebih lanjut diungkapkan Yusuf, startegi lainya adalah dengan meningkatkan moral para aparatur. Pemprov secara teknis akan mendorongagar pejabat teknis untuk kerja optimal.

“Jangan berpikir saya dapat apa? Tapi berpikir saya beri apa ke provinsi ini. Kalau saya dapat apa ya akan terjadi (kinerja) stagnan itu. Masing-masing sudah ditempatkan, ya kerja sesuai tempatnya itu,” ujarnya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News