SERANG – Satlantas Polresta Serang memberi kesempatam bagi pemohon surat izin mengemudi (SIM) baik pengendara roda dua maupun roda empat yang gagal tes untuk mengikuti remedial. Kanitregident Polresta Serang Kota Iptu Rian Nugroho mengatakan program remedial teaching gratis.
Program ini dilatarbelakangi karena tidak semua pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) berhasil mengikuti ujian. Untuk menyiasati supaya tidak gagal lagi dalam mengkuti ujian SIM, Satlantas Polresta Serang melakukan inovasi untuk memberikan kesempatan kepada pemohon SIM yang gagal dalam ujian praktik.
“Tujuannya dari program ini, agar pemohon bisa lulus ujian SIM dan mengetahui tata cara berlalu lintas dengan baik,” ujarnya, Sabtu (5/8/2023).
Rian menjelaskan, pemohon SIM yang dinyatakan gugur saat menjalani tes bisa mengikuti program tersebut setelah satu minggu usai dinyatakan tidak lulus tes. “Program ini dilaksanakan setiap Jumat, setelah jam pelayanan berakhir pukul tiga sore,” ujarnya.
Selain penjelasan peraturan berlalu lintas, pengendara juga akan diajari teknik berkendara seperti kapan waktu pengereman, mengurangi laju kecepatan. Tujuannya untuk menjaga ketertiban dan keselamatan berlalu lintas.
Ia juga menyampaikan saat ini penerapan pembaharuan ujian praktik SIM C di Polresta Serang masih menunggu arahan dari Polda Banten. Karena belum mendapatkan juklak atau petunjuk pelaksanaan dan teknis terkait aturan pembaharuan tersebut.
“Pada kurikulum terbaru, lintasan berbentuk angka 8 dan zig-zag akan dihilangkan, diganti dengan lintasan baru berbentuk huruf S. Ukuran lebar lintasan juga diperlebar dan diperluas, menjadi 2,5 kali lebar kendaraan, dari sebelumnya yang hanya 1,5 kali lebar kendaraan,” ujarnya.
Pembaharuan ini dilakukan agar tidak ada lagi pemohon yang merasa kesulitan saat membuat SIM. Kemudian dengan pemberlakuan kurikulum terbaru ini, pemohon SIM diharapkan mampu mengikuti ujian praktik tanpa khawatir kesulitan.
“Kalau sudah ada arahan pasti akan langsung kita lakukan pembaharuan kaya lapangan langsung kita rapihkan, kami cat ulang lagi angka 8 kita hapus catnya diganti dengan huruf S,” ujarnya. (Dhe/Red)