SERANG – Masyarakat Kota Serang antusias menyaksikan debat Cawapres, yang mempertemukan KH Ma’ruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Para santri yang berjumlah 500 orang di Ponpes Al-Fathoniyah pun tak ketinggalan menyaksikan Kiainya adu debat dengan Sandi melalui layar lebar di aula pesantren.
“Santri perlu tahu KIS dan KIP karena Kiai Ma’ruf sebagai guru kami dan panutan santri. Santri sudah punya slogan, dari Santri untuk Negeri, NKRI harga mati,” kata Ustadz Mas Samsul, pengajar di Ponpes Al-Fathinoyah, Kota Serang, Banten, yang ditemui di sela-sela nobar, Minggu (17/3/2019).
Ustadz muda ini berharap, jika Kiai Ma’ruf menjadi Cawapres periode 2019-2024, maka jalannya pemerintahan semakin kuat, berdampingan dengan seorang ulama yang lebih paham agama.
“Karena politik juga harus disertai agama, baik itu hukum maupun undang-undangnya,” jelasnya.
Sedangkan di daerah Ciceri, Kota Serang, Banten, warga yang mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin menggelar nobar bersama masyarakat.
Menggunakan dana pribadinya, Agus Yadi menyiapkan kopi, layar lebar dan infocus untuk warga yang ingin menyaksikan debat Cawapres.
“Memberikan sarana masyarakat yang minat, mudah-mudahan ada pendidikan politik yang bagus dalam rangka mempersiapkan pemilu. Kita tidak mengundang, banyak yang hadir,” kata Agus Yadi, yang ditemui dikediamannya.
Rumah Yadi memang berlokasi di pusat Kota Serang, tak jauh dari jalan protokol. Teras rumahnya yang terbuka bisa membuat masyarakat yang melintas bisa memarkirkan motornya untuk melihat debat Cawapres 2019.
“Kita siapkan kaos, ada yang mau ambil, ada juga yang enggak ambil. Kita siapkan untuk siapa saja,” imbuhnya. (You/Red)
