TANGSEL — Masalah persampahan di Kota Tangerang Selatan seperti tidak ada habisnya. Setelah dikritisi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang sampahnya sampai bertumpahan di Kali Cisadane dan sampai sekarang belum ada penanganan, kini Kota berjuluk Cerdas Modern Religius (CMORE) itu dinilai warganya lamban untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
Salah seorang Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Saiful Fajar mengatakan, dirinya merasa tidak nyaman saat berjalan di Jalan Kertamukti, Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur karena di sepanjang pinggir jalan tersebut selalu ada tumpukan sampah.
“Ya bau lah, gak enak banget. Ini mana di depannya tempat duduk. Terus pedestrian ini juga kan saya liat baru dibangun, masa langsung ditumpukin sampah gitu. Pemkot gimana ini, masa ga ada TPS3R sih di sekitar sini, lama amat dibangunnya,” ujar saiful dengan nada kesal saat diwawancarai BantenNews.co.id, Senin (20/6/2019).
Ia menilai Pemkot Tangsel tutup mata untuk membangun TPS3R di sekitar lokasi tersebut, pasalnya penumpukan sampah itu sudah terjadi sejak lama (sebelum dibangun pedestrian) dan sampai saat ini tidak ada perubahan.
“Itu udah lama, saya tahunya itu sejak saya masih semester 4. Nah mestinya kan Pemkot tahu gitu masalah seperti ini dan dicarikan solusi agar tidak buang sampah di sini lagi. Masyarakat juga kalo ada TPS3R di sekitarnya ya ga bakal dibuang di sini kan,” ujarnya.
Sementara itu Lurah Pisangan Tb Apriliadi mengakui di sekitar jalan tersebut belum ada TPS3R.
“Ya kita juga akan membangun itu tapi butuh waktu kan. Sedangkan di sini itu minim lahan kosong, semuanya penuh baik lahan UIN maupun masyarakat pribadi. Jadi membangun TPS3R itu butuh waktu juga,” terangnya. (Ihy/Red)
