SERANG – Pasca longsor di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, pada 1 Januari 2019 menyebabkan banyaknnya sampah yang menumpuk di pinggir jalan Kota Serang. Hal ini terjadi karena sampah tak bisa dibuang seiring dengan kondisi TPSA Cilowong yang ditutup sementara.
Pantauan di lokasi, titik yang mengalami tumpukan sampah berada di daerah Jalan Kaligandu, Jalan Pasar Rau, dan lingkungan Cimuncang.
Menurut keterangan warga sekitar, bahwa penumpukan sampah tersebut karena tidak ada pengakutan sampah selama tiga hari terakhir.
Salah satu warga Rau, Rohidi mengatakan, pengangkutan sampah biasannya dilakukan dalam satu hari sekali. Tapi kali ini berbeda, karena sudah tiga hari tidak ada pengangkutan sampah.
“Saya kira, akibat dari longsor di TPSA Cilowong. Jadi tidak ada pengangkutan sampah terlebih dahulu, jadi dibiarkan menumpuk,” ujarnya, Sabtu (5/1/2019).
Dikatakan Rohidi, adannya penumpukan sampah, ia bersama warga lainnya merasa terganggu. Karena baunya yang sangat menyengat. Terlebih sampah tersebut berserakan ke jalan dan menutupi sebagian akses Jalan Pasar Rau.
“Seharusnnya Pemerintah memiliki solusi untuk penumpukan sampah, jangan didiamkan saja,” ujarnnya.
Sementara itu, dengan adannya penumpukan sampah ini Walikota Serang Syafrudin mengeluarkan surat imbauan dengan nomor 658.1/10-DLH/2019 kepada masyarakat Kota Serang untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat.
“Bahwa masyarakat Kota Serang jangan membuang sampah di sembarang tempat, dan lebih baik disimpen terlebih dahulu dalam kantong kresek. Hingga evakuasi dan perbaikan TPSA Cilowong selesai dilakukan,” kata Syafrudin melalui surat imbauan yang diedarkan ke setiap Kecamatan di Kota Serang.(Dhe/Red).