SERANG – Kepala Bulog Subdrive Serang, Renato Horison merespons melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Dikatakan, Bulog menjaga tingkat inflasi dengan menjaga stabilitas nilai jual bahan pokok, terutama beras. Menurutnya, beras merupakan salah satu penyumbang inflasi yang punya pengaruh.
Untuk menjaga tingkat inflasi, Bulog memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras medium dan menjaga pasokan beras medium di pasar tetap ada dengan harga tetap di bawah harga eceran tertinggi (HET). “Stok beras saat ini masih aman, ketahanan pangan aman sampai tujuh bulan ke depan,” ujarnya, Jumat (6/9/2018).
Menurut Renato, ada empat hal yang terkait dalam menjaga inflansi, yakni ketersediaan aman, kelancaran distribusi, keterjaungkauan harga, dan komunikasi yang kondusif. “Biar tidak panik masyarakat, Insya Allah Indonesia aman yang penting jaga tingkat inflasi,” jelasnya.
Dikatakan Renato, pasokan beras medium saat ini, pihaknya sudah menyalurkan melalui pedagang di pasar. Sedangkan pasar yang telah medapatkan pasokan beras medium yakni Pasar Induk Rau (PIR), Pasar Lama Kota Serang dan Pasar Baru Cilegon.
“Pasokan yang telah dilakukan oleh Bulog sampai dengan saat ini 63 ton, itu yang telah kami laksanakan, selain bersinergi dengan para pedagang, Bulog juga bersinergi dengan BUMN lainnya, yakni Pupuk Indonesia dan RNI,” ujarnya.
Disinggung terkait dengan ada tambahan permintaan dari masyarakat dikarenakan banyak petani gagal panen, Renato mengungkapkan, pada pekan akhir pada bulan Agustus, terjadi peningkatan permintaan dari para pedagang hingga 5 sampai 6 persen. Sedangkan saat ini pihaknya masih melakukan penyaluran beras. “Sesuai dengan surat Mendag penyaluran ini sampai dengan bulan Desember 2018,” katanya. (Dhe/red)