PANDEGLANG – Pasca kejadian ledakan yang menewaskan UL (38) warga Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang tadi malam, kondisi rumah luluh lantak dan rata dengan tanah.
Pantauan di lokasi, bangunan rumah semi permanen dengan ukuran sekitar 6×8 hancur dan sudah tidak berbentuk lagi. Bahkan, akibat ledakan itu bekas bangunan maju dari pondasi awal sekitar 3 meter.
Di lokasi puing-puing bangunan masih tampak berserakan dan tidak ada yang bisa diselamatkan lagi. Polisi yang sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga cukup kesulitan mencari petunjuk karena banyaknya sisa reruntuhan.
Warga sekitar, Somad menceritakan, ledakan tersebut bahkan terdengar sampai daerah Batuhideung, Desa Tanjungjaya Kecamatan Panimbang yang radiusnya sekira 10 kilometer dari lokasi kejadian.
“Sampai ke daerah Batuhideung masih terdengar, saya aja yang jaraknya cukup jauh masih terpental dari kursi akibat ledakan itu jadi wajar kalau badan (korban) bisa hancur,” kata Somad ditemui di lokasi kejadian, Senin (10/1/2022).
Somad yang pertama kali datang ke lokasi menyaksikan langsung posisi istri korban yang tertimpa reruntuhan rumah. Kata dia, istri korban selamat lantaran posisi dapur dengan ruang televisi beda ketinggian.
Sebab kata Somad, pada saat kejadian istri korban sedang menonton televisi dan anaknya sedang berada di dalam kamar terlelap tertidur.
“Jadi istrinya itu berada di ruang tv, ini kalau posisinya datar ga tau gimana ceritanya tapi karena posisi dapurnya ada di bawah jadi terhalang,” ungkapnya.
Menurut dia, awalnya warga sekitar menyangka bahwa ledakan tersebut berasal dari tabung gas atau gardu listrik yang meledak.
“Awalnya banyak yang bilang kalau itu akibat tabung gas meledak tapi banyak yang ga percaya juga soalnya kalau tabung gas ga mungkin sampai hancur kaya gini,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan tim Gegana dan INAFIS Polda Banten masih melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyimpulkan penyebab ledakan. (Med/Red)