SERANG – Seorang guru di Kota Serang menyiasati hari libur siswa Taman Kanak-kanak (TK) dengan mendirikan Rumah Calistung. Akibat pandemi aktivitas belajar-mengajar di sekolah TK diliburkan. Selly Ardelia, guru di TKIT Al-Zahira berinisiatif untuk mengadakan kelas bimbingan belajar yang ia beri nama Rumah Calistung.
Ditemui di kediamannya, Perumahan Mandala Citra Indah Cimuncang, dia mengaku ini salah satu cara agar murid-muridnya di sekolah TK tetap bisa belajar.
“Berdirinya Rumah Calistung ini terhitung sejak 18 Juni tapi mulai aktif menerima murid di bulan Juli. Alhamdulillah ada kurang lebih 20 siswa yang mendaftar,” jelasnya, Minggu (1/11/2020).
Lokasinya sendiri berada di rumahnya, namun bila orang tua siswa ingin dikunjungi, Selly akan mendatangi langsung rumah muridnya.
“Murid yang daftar nggak jauh dari rumah saya, dan beberapa siswa, murid saya dari sekolah tempat saya ngajar,” sambung alumni Universitas Serang Raya ini.
Alasan utamanya dia mendirikan Rumah Calistung ini karena sekolah diliburkan, akhirnya banyak murid yang cenderung lebih sering bermain dan memakai gadget-nya untuk main game.
“Rumah Calistung ini khusus untuk murid berusia 4-6 tahun. Tujuannya agar murid lebih tahu manfaat membaca, menulis, berhitung. Meski begitu kita tidak terlalu memaksakan, karena kita kembalikan lagi ke karakter muridnya,” imbuhnya.
Baik datang ke rumahnya atau langsung ke rumah murid, Selly menjamin cara pengajaran para tutornya nyaman dan menyenangkan.
“Untuk metode pembelajaran masih tetap sama, dengan tetap berdiskusi dengan murid, bercerita, dan tanya jawab untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran,” terangnya.
Selain itu, dia juga sangat memerhatikan protokol kesehatan dan anjuran 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta memakai hand sanitizer kepada murid-muridnya di masa pandemi ini.
“Harapan saya ke depannya Rumah Calistung ini dapat diterima oleh orang tua dan murid-murid. Kami ingin yang belajar di sini bisa lebih mandiri lagi terutama pada pelajaran membaca, menulis, dan berhitung,” tutupnya.
Sebisa mungkin dia dan 4 tutor lainnya mengajarkan pelajaran dengan cara paling sederhana agar mudah dipahami oleh siswa-siswinya.
(AU/Red/SG)
