Beranda Peristiwa Ruang Kelas Ambruk, Siswa SMPN 2 Cikeusal Terpaksa Pindah Tempat Belajar 

Ruang Kelas Ambruk, Siswa SMPN 2 Cikeusal Terpaksa Pindah Tempat Belajar 

Bangunan SMP Negeri 2 Cikeusal Kabupaten Serang ambruk. (Rasyid/bantennews)

KAB. SERANG – Tingginya intensitas hujan dan kondisi bangunan yang lapuk mengakibatkan sejumlah ruang kelas di SMP Negeri 2 Cikeusal, Kabupaten Serang, ambruk.

Insiden ini memaksa siswa mengalihkan kegiatan belajar mengajar (KBM) ke ruang alternatif, seperti laboratorium komputer dan aula sekolah.

Dari pantauan di lokasi, bangunan yang ambruk mencakup ruang kelas dan gudang penyimpanan alat penunjang pendidikan. Puing-puing bangunan berserakan, sementara peralatan yang tertimpa turut mengalami kerusakan.

Wakil Kepala SMPN 2 Cikeusal, Juriyah menyebut, kerusakan terjadi dalam waktu yang berbeda. Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama perbaikan, sehingga banyak bangunan dibiarkan rusak hingga kondisinya membahayakan.

“Bagian depan ambruk pada 18 Januari, sementara bagian belakang sudah ambruk beberapa bulan lalu. Menurut dinas, anggaran baru akan tersedia tahun 2025,” jelas Juriyah, Senin (27/1/2025).

Kerusakan tersebut, lanjutnya, terjadi saat libur sekolah sehingga tidak menimbulkan korban.

“Konsultan sudah memeriksa dan menyatakan bangunan akan segera direhabilitasi, tetapi kewenangan sepenuhnya ada di pihak dinas,” tambahnya.

Dikatakan Juriyah, ruang yang ambruk mencakup ruang penyimpanan alat olahraga, serta ruang kelas 9D, 9E, dan 9F. Total ada empat ruang terdampak, tiga di antaranya digunakan untuk kegiatan belajar.

Untuk sementara, kata Juriyah, siswa dialihkan ke ruang lain karena ruangan yang tersedia sangat terbatas.

“Data dari Dapodik menyatakan kerusakan mencapai 100 persen. Kami berharap renovasi segera dilakukan agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman. Mushola sekolah yang sudah ambruk bertahun-tahun juga perlu diperbaiki,” ujar Juriyah.

Sementara itu, penjaga sekolah, Edi Suhendra, menyoroti bahaya dari ruang-ruang kelas yang nyaris roboh. Menurutnya, kondisi bangunan semakin parah karena material kayu yang lapuk dan usia bangunan yang sudah tua.

Baca Juga :  Vaksinasi Booster Dimulai, Dinkes Kabupaten Serang: Tidak Bisa Memilih Jenis Vaksin

“Beberapa kelas ambruk sejak Februari tahun lalu, dan hingga sekarang belum ada tindakan dari dinas meskipun laporan sudah sering disampaikan,” kata Edi.

Dari total 21 ruang kelas di SMPN 2 Cikeusal, tiga sudah tidak bisa digunakan karena ambruk, sementara beberapa lainnya berada dalam kondisi miring dan nyaris roboh.

“Seharusnya ruangan ini tidak dipakai karena sangat berbahaya, tetapi kami tidak punya pilihan lain,” ujarnya.

Edi berharap, dinas terkait segera turun tangan untuk memperbaiki kerusakan yang ada.

“Ini bukan hanya soal bangunan, tapi juga soal keselamatan dan kenyamanan anak-anak yang belajar,” tandasnya.

Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News