CILEGON – Walikota Cilegon, Robinsar dan Wakil Walikota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo tengah getol membuat konten di masing-masing media sosial pribadinya khususnya instagram.
Meski Protokoler dan Diskominfo Kota Cilegon memiliki tim publikasi, namun dalam pembuatan konten digital tersebut, para kepala daerah membawa gerbongnya masing-masing untuk membuat konten yang lebih menarik.
Kepala Bagian Umum Setda Pemkot Cilegon, Riezka Budi Mustika mengungkapkan bahwa ada sekitar 2 hingga 3 konten tim konten kreator yang mendampingi Walikota dan Wakil Walikota Cilegon.
“Masing-masing itu ada sekitar dua hingga tiga orang baik di Walikota maupun di Wakil Walikota,” ujar Budhi kepada BantenNews.co.id, Jumat (11/4/2026).
Budhi menyatakan bahwa status para konten kreator tersebut merupakan staf pribadi Walikota dan Wakil Walikota Cilegon. Sistem penggajiannya pun menggunakan uang pribadi kepala daerah dan bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon.
“Statusnya mereka bukan honorer, sampai sekarang gajinya masih dari pribadi beliau (Walikota/Wakil Walikota-red), jadi belum ada uang negara yang dibayarkan untuk mereka,” terang Budhi.
Menurut Budhi, bila status dan gajinya dibayarkan secara pribadi oleh kepala daerah, para konten kreator tersebut boleh diberdayakan.
“Kalau dibayarkan sendiri oleh beliau, tidak ada masalah, karena kan pemerintah pusat saat ini melarang untuk merekrut honorer, jadi solusinya beliau-beliau membayar sendiri untuk pegawai yang dibawah ini. Sampai sekarang status mereka staf pribadi pak wali dan pak wakil, jadi diperbolehkan, yang tidak diperbolehkan itu statusnya menjadi honorer, itu malah jadi bertentangan,” ucapnya.
Penulis: Usman Temposo
Editor: Wahyudin
