Beranda Kesehatan Ribuan Anak di Pandeglang Derita Gizi Buruk

Ribuan Anak di Pandeglang Derita Gizi Buruk

Foto ilustrasi - istimewa binis.com

PANDEGLANG – Berdasarkan data rekap status gizi balita atau anak pada bulan Februari tahun 2022 kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat ada sebanyak 1.390 anak di Pandeglang mengalami gizi buruk. Selain gizi buruk, 3.708 anak juga mengalami gizi kurang

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Herman mengatakan, berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan berbasis gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM), rekap sasaran balita 0 sampai 59 bulan pada Februari 2022 sebanyak 1.07.695 anak di masing-masing puskesmas dengan sasaran timbang dan ukur anak sebanyak 61.372.

Dari data itu juga didapati bahwa kecamatan yang paling banyak penderita gizi buruk terbanyak ialah Kecamatan Jiput yakni 143 anak mengalami gizi buruk, 252 anak mengalami gizi kurang dan 153 anak dinyatakan normal. Terbanyak selanjutnya disusul Kecamatan Saketi dengan jumlah 137 anak gizi buruk, 107 anak gizi kurang dan 383 anak dinyatakan normal.

Diurutan ketiga ada Kecamatan Cikedal yakni 2 anak dinyatakan gizi kurang dan 2009 anak dinyatakan normal. Sedangkan diurutan terakhir di Puskemas Cikupa, Kecamatan Pandeglang ditemukan 1 anak menderita gizi kurang dan 425 anak dinyatakan normal.

Dilihat secara keseluruhan di tiap-tiap wilayah yang tercatat di 36 puskesmas se-Kabupaten Pandeglang, total ada sebanyak 1.390 mengalami gizi buruk, 3.708 gizi kurang dan 49.717 masuk kategori normal.

“Data ini berubah dengan progres inputan Puskesmasnya. Iya (1.390 gizi buruk),” kata Encep Herman, Rabu (31/8/22).

Encep mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menderita gizi buruk salah satunya disebabkan oleh penyakit prevalensi yang tertular dari orangtuanya.

“Karena prevalensi paru di Pandeglang lumayan banyak, sehingga balita tertular dari orang tua. Tertular, bukan keturunan dari orang tua yang menderita pigi paru sehingga dia (balita) menderita pneumonia berat,” jelasnya.

Baca Juga :  Cahaya Smartphone Bisa Jadi Pemicu Penuaan Dini

Ia menambahkan, salah satu langkah yang diambil oleh Dinkes Pandeglang untuk menekan dan menangani gizi buruk ialah dengan membawanya ke puskemas untuk diberikan penanganan oleh tim kesehatan sambil diberikan pula makanan untuk meningkatkan berat badan balita.

“Penanganannya ada, ada SOP penanganan pelaksanaan gizi buruk. Jadi, kalau ketemu gizi buruk dirujuk ke puskesmas, nanti di puskesmas diperiksa karena penyakit apa gizi buruknya sambil diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), kemudian diobati sakitnya, kemudian kalau gizi buruk berat itu dirujuk ke rumah sakit ditangani oleh dokter spesialis,” tambahnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News