SERANG – Polusi udara di wilayah Jabodetabek telah mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri dikabarkan sakit batuk selama 4 minggu, salah satu faktornya akibat paparan cuaca buruk.
Sebelum terburu-buru minum obat kimia, batuk akibat polusi udara sebenarnya bisa juga ditangani dengan mudah dari rumah dengan memanfaatkan rempah-rempah maupun bumbu masak yang biasanya ada di rumah.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia dr. Inggrid Tania menjelaskan bahwa bahan herbal berkhasiat untuk membantu sistem imun dalam mengatur sel imun agar lebih kuat dan memberikan respon yang sesuai terhadap patogen atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
Dia memberikan resep ramuan herbal dari rempah-rempah yang bisa dibuat sendiri di rumah. Ramuan tersebut bisa dikonsumsi sebagai obat maupun pencegahan dalam menguatkan sistem imun.
“Sifat ramuan sebagai antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, antiperadangan saluran nafas, kulit, dan mata untuk menangkal dampak polusi udara,” kata dokter Inggrid melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id), Rabu (16/8/2023).
Berikut resep ramuan herbal tersebut untuk takaran dua gelas:
Air 500 mililiter
Kunyit 40 gram
Lada hitam 6 gram
Jahe kupas dan iris 40 gram
Ketumbar ulek kasar 4 gram
Jeruk nipis 1 buah
Madu 1-2 sendok teh
Cara pembuatan:
Rebus air sampai mendidih
Masukan semua bahan, kecuali jeruk nipis dan madu
Rebus selama 10-15 menit
Tuang cairan ke dalam gelas dan biarkan sampai suhunya menjadi hangat
Beri perasan jeruk nipis dan madu
Ramuan herbal siap diminum
Dokter Inggrid menyarankan untuk konsumsi ramuan tersebut sebanyak 2 kali sehari sebagai upaya pencegahan. Apabila digunakan sebagai obat untuk mengobati sakit, dianjurkan untuk minum 3 kali sehari.
Tetapi, selain mengobati maupun mencegah dampak polusi udara dari dalam tubuh, dokter Inggrid juga menyarankan masyarakat tetap pakai masker saat di luar ruangan.
“Sangat disarankan tetap gunakan masker ketika aktivitas luar ruangan dan hindari aktivitas luar ruangan jika kualitas udara sedang buruk,” sarannya.
(Red)