LEBAK– Lapas kelas III Rangkasbitung bersama Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menggelar raoat rencana pelatihan pertanian, di Aula Lapas Rangkasbitung, Jumat (3/3/2023).
Kalapas Rangkasbitung Suriyanta Leonardo Situmorang mengatakan, Lapas Rangkasbitung mempunyai lahan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) sebagai sarana pembinaan kemandirian warga binaan Lapas Rangkasbitung. Ia berharap melalui perjanjian kerja sama ini dapat membantu narapidana agar memiliki skill serta dapat menjadi bekal untuk mereka setelah selesai melaksanakan masa pidana sehingga tidak mengulangi kesalahan serta dapat diterima kembali kedalam masyarakat.
“Harapan kami, semoga warga binaan Lapas Rangkasbitung yang mengikuti program pembinaan pelatihan kemandirian ini setelah bebas nanti bisa mempunyai bekal dan memiliki keterampilan untuk bisa berguna bagi masyarakat dan keluarga,” kata Suriyanta saat dihubungi, Jumat (3/3/2023).
Selanjutnya, Kasubsi Pembinaan Lapas Rangkasbitung menambahkan, selama mengikuti program pembinaan kemandirian, warga binaan diberikan keterampilan kerja, latihan kerja dan produksi. Lapas menyediakan sarana dan pra sarana bagi warga binaan untuk menyalurkan minat dan bakatnya sehingga meskipun di dalam Lapas, dapat meningkatkan nilai hidupnya.
“Banyak sumber daya manusia yang ada di Lapas Rangkasbitung dan perlu kita matangkan serta memaksimalkan dalam bidang-bidang yang mereka kuasai agar menciptakan warga binaan yang berdaya guna unggul serta kreatif,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Lebak, Kadarina menyambut baik agenda rapat perencanaan yang digelar pihak Lapas, pihaknya tentu mendukung penuh langkah yang akan dilaksanakan.
“Kami sudah bekerjasama sebelumnya, tentu ini merupakan hal rutin yang sangat baik, kami akan membantu program pelatihan kepada para narapidana agar menjadi kompetensi dan bekal sebelum kembali ke lingkungan masyarakat. Untuk nanti pelatihan budidaya Tanaman holtikultura saja, yang mudah dan cepat menghasilkan,” katanya.
(San/Red)