PANDEGLANG – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku prihatin dan berduka cita atas adanya anak remaja yang menjadi korban perang sarung di Kampung Kadu Cina, Desa Gunungsari, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu.
Irna mengaku, sangat prihatin atas adanya kejadian tersebut dan sudah sampaikan via WhatsApp agar camat berkoordinasi dengan Muspika dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat agar jangan sampai peristiwa ini terulang lagi.
“Iya ada ada ada aja ya, harusnya bulan suci Ramadan jangan sampai di ciderai dengan hal negatif. Saya mohon jangan sampai terulang lagi, itu seharusnya tokoh-tokoh ya orangtua, RT, RW, menindaklanjuti adanya sikap tidak baik, diingatkan harusnya,” katanya, Kamis (21/4/2022).
Menurut Irna, peristiwa seperti itu harusnya dapat dicegah dengan peran serta masyarakat sekitar. Dimana, kata dia, jika terjadi hal yang bisa berbuntut pada korban jiwa warga setempat harus membubarkannya secepat mungkin supaya peristiwa itu tidak sampai terjadi.
“Kalau mendengar seperti itu harusnya langsung dibubarkan. Jangan terjadi lagi dan kalau itu sudah masuk ranah hukum saya enggak tahu deh,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dalam arahan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp dirinya mempertahankan camat agar berkoordinasi dengan Muspika untuk memastikan apakah kejadian itu ada unsur kesengajaan atau memang kecelakaan biasa. Sedangkan kaitan dengan masalah hukum ia menyerahkan sepenuhnya pada aparat kepoy yang saat ini sedang menangani.
“Yang penting sekarang suruh dimonitor dengan Muspika di bawah apakah unsur kesengajaan ataupun unsur ketidak sengajaan ya harus ada efek jera apakah nanti dia (masuk ranah hukum) saya enggak tahu deh,” tutupnya. (Med/Red)