SERANG – Detikasa, begitu nama organisasi tempat Asril bernaung sebagai relawan pemerhati Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Organisasi yang didirikannya sejak 2020 itu sudah membantu ratusan ODGJ di Kota Serang dan sekitarnya.
Asril yang saat itu sedang melintas di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Cipare, Kota Serang pada Sabtu (2/4/2022) lalu sekira pukul 16.44 WIB tertegun ketika melihat seorang pria lanjut usia (lansia) terlantar sedang duduk sambil menangis kesakitan di trotoar pinggir jalan ibu kota Provinsi Banten itu.
Sebut saja Mister X, pria lansia terlantar yang saat itu menjadi prioritas para relawan Detikasa untuk segera menyelamatkan nyawanya.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Mister X diberikan makan terlebih dahulu lalu kuku serta rambutnya dipotong agar terlihat bersih dan rapi. Tak lupa Asril dan juga para relawan lainnya memandikan, memakaikan baju baru untuk dan setelah itu mengajaknya mengobrol.
Saat diajak berbincang, tutur kata yang keluar dari Mister X sudah tidak jelas dan kondisi tubuhnya pun makin memburuk. Akhirnya para relawan memutuskan untuk mengevakuasi ke rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Serang menjadi tujuan untuk mengevakuasi pria tanpa identitas tersebut.
Usai mendapat pemeriksaan medis, kondisi Mister X memang mengkhawatirkan. Pasalnya berdasarkan hasil pemeriksaan, kadar hemoglobin (Hb) ditubuhnya terbilang rendah. Karena hal itu, Mister X pun diharuskan mendapat transfusi darah.
“Kondisinya saat itu lagi kondisi sakit dengan Hb yang sangat rendah sekitar 1,7 gram,” ujar Asril ketika dihubungi BantenNews.co.id pada Selasa (5/4/2022).
Ketegangan pun mulai terjadi ketika petugas rumah sakit meminta para relawan atau para pendamping pasien untuk mendampingi Mister X selama dalam perawatan.
“Kami bersedia menjadi penanggungjawab secara administrasi dan pembiayaan jika Dinas Sosial belum bisa dihubungi. Tapi kenyataannya kami disuruh menunggu pasien selama dirawat dan mengurus segala kebutuhan pasien sampai ke mencari darah ke PMI karena ada rencana transfusi,” ucap Asril.
“Sebenarnya pada hari itu kami sudah hubungi Dinsos (Dinas Sosial), terkait evakuasi lansia tersebut tetapi sampai malam jam 23.30 tidak ada jawaban dari pihak Dinsos, padahal semua pesan dari kami dibaca tetapi tidak direspon,” tambah Asril.
Dikarenakan tak diizinkan untuk meninggalkan pasien, para relawan tertahan selama 5,5 jam di RSUD Kota Serang dan pada pukul 23.30 WIB mereka baru bisa meninggalkan rumah sakit.
Lalu bagaimana tanggapan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang yang memiliki kewenangan dalam penanganan ODGJ akan hal tersebut dan bagaimana kondisi Mister X saat ini?
Ketika dikonfirmasi oleh BantenNews.co.id, Kepala Dinsos Kota Serang, Poppy Nopriadi mengatakan pihaknya telah menangani hal tersebut dan saat ini Mister X sudah dalam perawatan di Yayasan Nururohman, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Perawatan di yayasan tersebut merupakan rekomendasi dari pihak Dinsos Kota Serang dalam menangani ODGJ.
Poppy pun mengkonfirmasi jika pasien tersebut memanglah pasien ODGJ.
“Sudah ditangani dan sekarang dalam perawatan di Yayasan Nururohman. Kondisinya sejauh ini sudah membaik,” ujar Poppy kepada BantenNews.co.id pada Rabu (6/4/2022).
Namun hingga saat ini Dinsos Kota Serang masih belum menemukan identitas dan keluarga dari Mister X tersebut. “Belum (identitas belum diketahui),” tambah Poppy.
Penanganan terhadap Mister X tersebut akan ditangani oleh Dinsos Kota Serang selama belum ditemukan keluarganya.
Sementara itu terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berada di RSUD Kota Serang tentang pendamping pasien atau relawan yang mengantar pasien diwajibkan untuk menunggui pasien, wartawan BantenNews.co.id masih berusaha menghubungi pihak terkait.
(Nin/Red)