CILEGON – Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) yang belum lama ini terpasang di sejumlah wilayah di Kota Cilegon dikeluhkan. Bukannya menerangi kondisi lingkungan yang gelap, pemasangan PJUTS tersebut justru malah membuat sakit mata warga.
“Ada beberapa warga dari Lingkungan Gempol Kulon dan Karang Tengah, Kelurahan Pabean yang mengeluh masalah PJUTS yang hasilnya kurang memuaskan, nyala lampunya redup, malah membuat sakit mata warga, bahkan hampir seluruh yang dipasang itu redup,” ungkap Rahmatulloh, Anggota DPRD Cilegon kepada BantenNews.co.id, Selasa (18/4/2023).
Diketahui, PJUTS tersebut merupakan hibah yang diperoleh Pemkot Cilegon dan juga beberapa Kabupaten/Kota lainnya dari Lembaga Pengelola Hibah Budaya Dunia Heritages (LPH-BDH) belum lama ini. Pemkot memperoleh sebanyak 2.000 titik, sementara daerah lainnya bahkan memperoleh bantuan hingga 5.000 titik PJUTS.
“Saya sudah tegur Dishub (Dinas Perhubungan) sebagai user atas hibah itu. Dishub seharusnya mengawasi, melakukan teguran kepada kontraktor yang melakukan pemasangan PJUTS. Kalau tidak bisa menerangi, jadi lebih baik dibongkar saja dari pada merusak mata warga,” jelasnya.
Sementara Plt Kepala Dishub Cilegon, Joko Purwanto memaparkan bahwa pemasangan sebanyak 500 titik PJUTS ditarget kontraktor akan tuntas pada akhir Mei mendatang. Kondisi lampu yang redup, menurut Joko bukan lantaran adanya gangguan teknis.
“PJUTS ini model baru, dia pakai remote control untuk mengatur pencahayaan. Mau diredupkan atau diterangkan. Masalahnya kita ngga tahu, remotenya ini masih dipegang dia (kontraktor) atau diserahkan ke siapa kan belum tahu,” katanya singkat.
(dev/red)