LEBAK – Sejumlah pelaku bisnis Rumah Potong Ayam (RPA) yang ada di Kabupaten Lebak, saat menjelang Ramadan kebanjiran pesanan.
Bahkan saat bulan suci ini para pelaku RPA mendapatkan permintaan pesanan sebanyak dua ton dalam selama satu hari.
Salah satu RPA Deni Broiler Farm yang ada di Kampung Pertelon, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak bahkan kewalahan memenuhi permintaan.
“Saya merasa bersyukur, disaat menjelang Ramadan kami telah menerima pesanan dari para pedagang yang membuka lapak di pasar tradisional di wilayah Kecamatan Warunggunung, Rangkasbitung bahkan sampai pedagang yang ada di wilayah pasar tradisional Petir, Kabupaten Serang,” kata Deni, Kamis (9/5/2019).
Deni mengatakan, usaha ayam potong yang baru ditekuninya selama enam bulan yang lalu sudah membuahkan hasil cukup besar.
“Sebelum memulai usaha, saya sudah survey ke sejumlah sentra pasar di Lebak, ternyata ayam potong broiler ini banyak diminati konsumen,” terangnya.
Dia menyatakan bahwa saat Ramadan dalam sehari dia telah menyuplai sebanyak dua ton daging ayam untuk memenuhi pesanan para pedagang di pasar tradisional maupun warga sekitar yang ada di lingkungan tempat usahanya.
“Tingginya lonjakan pesanan ayam potong karena kebutuhan masyarakat akan daging ayam menjelang Ramadan sangat tinggi. Selain itu, setiap Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) terkadang kita merasa bersyukur karena masih banyaknya pedagang yang meminta pesanan,” ungkapnya.
Menurut Deni, sebelum memasuki bulan suci Ramadan usaha rumah potong ayam yang digelutinya hanya menerima pesanan sekitar kurang lebih 900 kwintal. Akan tetapi, sebulan jelang Ramadan pesanan ayam potong broiler terus mengalami peningkatan secara tajam, karena itu tidak heran jika dua orang pegawai yang khusus menangani pemotongan ayam terbilang sibuk.
“Lumayan pegawai yang bertugas memotong ayam sekarang ini agak sibuk. Allhamdullillah karena maraknya pesanan, mungkin ini berkah Ramadhan,” ujarnya.
Saat ini, Deni Broiler Farm memiliki karyawan sekitar 12 orang. Satu diantaranya menangani manajemen, sembilan orang lainnya menangani urusan lapak penjualan dan dua orang bagian pemotongan.
“Alhamdulillah usaha yang saya geluti ini mampu menyerap tenaga kerja khususnya warga sekitar,” ungkapnya.
Sementara salah seorang warga setempat, Dewi mengatakan, sejak adanya pemotongan ayam di lingkungan tempat ia tinggal, selalu memberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging ayam menjelang Ramadhan.
“Kalau ada tempat pemotongan ayam disini, kita tidak lagi pergi ke pasar untuk membeli ayam potong. Karena telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya mengaku, sebelum melakukan usahanya mereka sudah menempuh izinnya.
“Kami warga setempat tidak merasa terganggu dengan keberadaan usaha tempat pemotongan ayam ini,” pungkasnya. (Ali/Red)