Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan putus cinta dengan pasangan. Salah satunya melalui pesan singkat.
Beberapa orang menganggap memutuskan kekasih lewat pesan singkat sebagai pilihan yang tidak pantas.
Tapi, ternyata ada beberapa kondisi yang membuatnya masih boleh dilakukan.
1. Berkencan kurang dari empat kali
Poin besar dari putus cinta adalah membuka dialog, mengapa kalian berdua tidak lagi cocok.
Memutuskan hubungan dengan pertemuan tatap muka sangat membantu bagi kedua belah pihak. Sebab dari pertemuan itu, kamu bisa mendapatkan masukan tentang perilakumu dan kamu bisa memperbaiki diri pada hubunganmu di masa depan.
Namun, ketika kamu dan kekasih baru berkencan beberapa kali, misalnya dua atau tiga kali, kalian mungkin belum saling mengenal dan belum mampu memberikan masukan berharga tentang karakter masing-masing.
Yang kamu tahu mungkin hanyalah ketertarikanmu dengan orang tersebut yang masih ada atau tidak ada. Sehingga diskusi mendalam tentang karakter pribadi akan menjadi pembicaraan yang tidak konstruktif bagi kedua belah pihak.
Untuk bisa memutuskan hubungan lewat pesan singkat, kamu perlu bisa melakukan sedikit alasan. Misalnya, alasan mantan kekasih yang kembali hadir, sekadar mengatakan sedang tak ingin berkencan saat ini, atau mau berpindah tempat tinggal
Kencan yang tidak sampai empat kali mungkin tidak akan membuat kalian terikat secara emosional dan pasanganmu itu juga kemungkinan tidak membaca lebih jauh tentang apa yang terjadi padamu.
Kamu tak perlu jujur sepenuhnya, kamu hanya perlu menjadi konklusif.
2. Kamu ingin mereka membencimu
Salah satu efek yang biasanya terjadi setelah mengirimkan kata putus lewat pesan singkat adalah penerima pesan kemungkinan tidak akan memaafkanmu.
Mei lalu, sebuah studi menemukan bahwa perasaan negatif terhadap mantan pasangan berkaitan dengan masa pemulihan setelah putus hubungan. Hal ini akan membantu untuk mengurangi perasaan cinta jika memang ingin melupakan sang mantan.
“Jika kamu tidak peduli tentang membina hubungan baik dengan orang yang kamu putuskan, kamu mungkin perlu melakukannya (memutuskan lewat pesan singkat). Ini memberikan kesan terakhir yang buruk tentang dirimu,” tulis studi tersebut.
3. Lebih cakap melalui teks
Studi lainnya di 2017 menemukan bahwa cara terbaik memutuskan hubungan dengan seseorang adalah secara langsung dan menjadi sedikit dingin.
Studi tersebut menunjukkan, ketika mereka yang memutuskan hubungan memilih cara lambat dan memutuskan hubungan dengan obrolan ringan terlebih dahulu, mereka yang diputuskan cenderung lebih bisa menerima.
Misalnya, dengan pembuka seperti: “kita perlu bicara”.
Obrolan awalan melalui pesan singkat juga memberi kesempatan bagi mereka yang diputuskan untuk menguatkan diri mereka sebagai antisipasi percakapan yang akan terjadi.
Jika kamu ingin bertemu pasanganmu untuk memutuskan hubungan, tentu kamu tidak ingin membuatnya tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi. Kamu ingin ia menghadapimu dengan lebih tenang, bukan?
4. Kamu memilih menghilang
Mungkin kita pernah mendengar beberapa orang yang mengalami ditinggal kekasih meskipun hubungan sudah dijalin selama beberapa tahun. Kekasih mereka pergi begitu saja tanpa memberi kabar atau istilah populernya “ghosting”.
Perilaku tersebut tentu akan sulit dilupakan.
Jika kamu mempertimbangkan untuk melakukan “ghosting”, kamu mungkin bisa memutuskan hubungan lewat pesan singkat.
Meskipun, memutuskan hubungan lewat pesan singkat tidak seburuk “ghosting”. (Red)