PANDEGLANG – Sebanyak 28 ekor hewan ternak yang terdiri dari 5 ekor kerbau dan 23 ekor sapi di 2 kecamatan di Kabupaten Pandeglang terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Diduga penyakit tersebut berasal dari luar Provinsi Banten.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Wahyu Widiayanti mengatakan sejak diumumkan ada wabah PMK pihaknya sudah melakukan observasi ke peternak dan pengepul untuk penyediaan hewan kurban di Pandeglang.
Kata Wahyu, sekitar 60 persen ketersediaan hewan untuk Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang itu berasal dari luar daerah sehingga perlu adanya pemeriksaan yang lebih ketat untuk penyakit ini.
“Selama 3 minggu kami melakukan observasi kami melakukan pemantauan hewan dan hewan yang sakit kami obati. Ada 2 kecamatan yang mencirikan ke arah PMK. Dua kecamatan tersebut kami lakukan isolasi agar tidak ada keluar masuk hewan ternak, dari 2 kecamatan itu kami sudah melaporkan ada 28 ekor terdiri dari 5 ekor kerbau dan 23 sapi,” kata Wahyu, Kamis (16/6/2022).
Selain melakukan observasi, Wahyu mengaku pihaknya juga memberikan vitamin dan isolasi hewan ternak di kandang tertentu dan dipisahkan dengan hewan ternak lain agar tidak menyebar. Pihaknya juga menekankan pada pemilik hewan ternak agar tidak sembarang orang masuk ke kandang yang dijadikan tempat isolasi untuk mencegah penyebaran PMK.
“Selama kami melakukan isolasi di kandang yang diduga terjangkit PMK kami melakukan treatment dengan penyuntikan vitamin, antibiotik dan juga peningkatan bio security di tempat masing-masing. Kami juga menyampaikan kepada pemilik yang keluar masuk hanya petugas kandang dan pemilik selain itu tidak diperbolehkan,” terangnya.
Ia melanjutkan, selama observasi dan isolasi dilakukan hewan ternak yang terindikasi PMK sudah menunjukkan kondisi lebih baik. “Alhamdulillah dari 28 ekor itu di hari ketujuh sudah menunjukkan ke arah yang baik seperti melepuh di mulut itu sudah hilang kemudian tidak mengeluarkan air liur yang berlebihan dan luka di kaki juga sudah membaik,” ucapnya.
Ia memastikan bahwa PMK yang masuk ke Kabupaten Pandeglang bukan berasal dari wilayah Banten melainkan dari luar daerah. Informasi tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh petugas di lapangan.
“Kami dari petugas saat melakukan pemeriksaan menggunakan alat pelindung diri untuk memberi contoh pada peternakan bahwa virus PMK itu betul adanya dan penyebarannya sangat cepat. Dari 28 ekor yang diduga terjangkit ketika dilakukan survei itu ternyata dari luar Provinsi Banten,” tutupnya.
(Med/Red)