KAB. SERANG – Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, sejak Senin (6/1/2025) malam menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di Desa Cikedung pada Selasa pagi (7/1/2024). Empat kampung di kawasan tersebut, yang berada di bawah Gunung Tukung, terdampak paling parah akibat bencana ini.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Serang, banjir melanda Kampung Kelomberan (RT 03/RW 02), Babakan (RT 05/RW 02), Pasir Menteng (RT 07/RW 03), dan Ujung Pari (RT 04/RW 02).
Diketahui sebanyak 23 kepala keluarga dengan total 87 jiwa terdampak, termasuk tiga orang lanjut usia dan sembilan balita. Selain merendam 22 rumah, banjir juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum, seperti balai desa, lapangan voli, masjid, sumur warga, serta memutus akses jalan dan merendam area persawahan.
Banjir juga terjadi di Kampung Asem, Desa Labuan, yang merendam Pondok Pesantren Almusyammir. Selain itu, di Kampung Bantarwangi, Desa Sangiang, banjir menyebabkan genangan di akses jalan antar desa dan area persawahan.
Sementara itu, Kampung Legokcau (RT 001/RW 001) di Desa Waringin mencatat jumlah terdampak yang signifikan, yakni 95 kepala keluarga atau 250 jiwa. Meski kondisi air di semua lokasi telah surut, beberapa warga memilih mengungsi sementara.
Respons Cepat BPBD dan Lembaga Terkait
Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Jhonny E. Wangga, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah penanganan sejak pagi hari.
“Koordinasi dengan pelapor dilakukan pukul 09.10 WIB, disusul pemantauan oleh Tim SAR BPBD pada pukul 09.30 WIB. Selanjutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) diberangkatkan pukul 10.00 WIB untuk melakukan asesmen di lokasi kejadian, dan bantuan dikirimkan pada pukul 15.42 WIB,” ungkapnya.
Selain BPBD, penanganan bencana ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Koramil, Polsek, Satlinmas, Satpol PP, Dinas Perhutani, PMI, Tagana, Puskesmas Mancak, pemerintah kecamatan dan desa, serta masyarakat setempat.
Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kerugian materiil cukup signifikan. Tim gabungan masih berupaya membantu warga terdampak untuk kembali pulih.
“Kondisi terakhir menunjukkan bahwa air sudah surut, namun sejumlah warga masih mengungsi untuk memastikan keselamatan mereka,” pungkas Jhonny.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, terutama karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berlanjut di wilayah tersebut.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo