PANDEGLANG – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali memadati Alun-alun Kabupaten Pandeglang. Mirisnya, para pedagang dan pengunjung ini seolah tidak memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) terutama larangan agar tidak berkerumun.
Biasanya, para PKL ini akan memadati kawasan alun-alun setiap akhir pekan karena banyak pengunjung yang datang ke alun-alun untuk berolahraga atau santai bersama keluarga.
Seperti yang diungkapkan seorang pengunjung, Erwin. Kata dia, tujuan dirinya ke ke alun-alun hanya untuk berolahraga saja. “Saya kesini hanya berolahraga, biasa lari mengelilingi alun-alun,” kata Erwin saat beristirahat usai lari mengelilingi lapangan, Senin (22/3/2021).
Ia mengakui bahwa pengunjung di Alun-alun Pandeglang setiap akhir pekan selalu ramai. Namun Erwin mengaku untuk menghindari adanya penularan Covid-19 ia selalu berusaha menghindari kerumunan.
“Ya memang ramai di sini, tapi saya selalu menghidar kerumunan. Kan saya juga pakai masker dan bawa hand sanitizer. Ini saya olahraga juga agar daya tahan tubuh tetap kuat,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Pandeglang, khususnya aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk menertibkan kerumunan yang di sekitar Alun-alun Kota Pandeglang. Sebab, dengan terjadi kerumunan dikhawatirkan malah menjadi penyebaran Covid-19.
“Harusnya aparat keamanan, Tim Satgas mengatur waktu kunjung Alun-alun dan tetap mengimbau warga agar menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker saja tidak cukup untuk memutus mata rantai virus corona, namun harus dibarengi dengan mencuci tangan dan jaga jarak. Lebih penting lagi menghindari kerumunan,” tegasnya.
Selain itu, dia meminta aparat dan Tim Satgas agar memasang plang larangan kerumunan di sarana umum, seperti Alun-alun. Sebab, situasi kerumunan itu melanggar protokol kesehatan.
“Harus segera dibuat larangan berkujung ke alun-alun, kalau dibiarkan kerumunan bakal terus membludak di Alun-alun,” pintanya. (Med/Red)