SERANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang KPU Kota Serang di jalan Abdul Fatah Hasan, Bundaran Ciceri, Kota Serang, Rabu (10/7/2024).
Mereka menilai kepercayaan publik terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang kembali diuji dengan hilangnya data suara D dan C hasil Pemilu Legislatif 2024.
Dalam rilis yang mereka sebar, para mahasiswa mengungkapkan kekhawatiran serius tentang integritas dan kredibilitas penyelenggaraan pemilu.
Kehilangan data suara C ini bukan hanya kelalaian teknis, tetapi pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemilu.
Berdasarkan data yang diungkap oleh berbagai media massa di Banten dan nasional, terdapat 239 titik TPS yang kehilangan suara. Rinciannya berdasarkan catatan PPK adalah sebagai berikut: Kelurahan Trondol 21 TPS, Sukawana 14 TPS, Cimuncang 22 TPS, Kagungan 31 TPS, Cipare 28 TPS, Unyur 5 TPS, Lontar Baru 5 TPS, Lopang 15 TPS, Sumur Pecung 22 TPS, Kaligandu 42 TPS, Kotabaru 17 TPS, dan Serang 17 TPS.
Hilangnya data suara D dan C ini semakin memperkuat dugaan masyarakat tentang adanya kecurangan dalam Pemilu Legislatif 2024. Ketidakbecusan dan bobroknya kinerja KPU semakin memperparah situasi dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Meski KPU Kota Serang telah melakukan proses penyandingan melalui sirekap, hingga saat ini belum ada hasil yang jelas. Kinerja KPU dalam menyelesaikan permasalahan ini pun patut dipertanyakan.
Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi menuntut Pemulihan dokumen negara yang hilang.Evaluasi dan investigasi kinerja KPU Kota Serang. Audit KPU Kota Serang. Penindakan tegas terhadap anggota KPU se-Kota Serang. Penyelenggaraan Pilkada yang bersih dari kecurangan. Pemecatan Ketua KPU Kota Serang. (Dhe/Red)
