Beranda Peristiwa Puluhan Mahasiswa dan Warga Sindangresmi Serbu Kantor Dinkes Pandeglang

Puluhan Mahasiswa dan Warga Sindangresmi Serbu Kantor Dinkes Pandeglang

Massa aksi sedang melakukan teatrikal warga sedang ditandu. (Foto: Memed/Bantennews.co.id)

PANDEGLANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Jaringan Rakyat Sindangresmi (Jarami) mendatangi Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, mereka menuntut Kepala Dinkes dan Admin Instagram milik dinas itu untuk meminta maaf langsung terkait unggahan foto ibu Enah yang sedang ditandu.

Akar permasalahan itu bermula saat Enah (30) warga Kampung Kadugedong, Desa Sindangresmi, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang terpaksa ditandu menuju puskesmas karena akses jalan dari tempat tinggalnya tidak bisa dilalui kendaraan. Meski sudah tiba di puskesmas dan mendapatkan pertolongan dari petugas puskemas namun sayang bayi kembarnya tidak bisa tertolong.

Setelah kejadian itu, banyak beredar foto korban yang sedang di tandu di media sosial dan mendapatkan kecaman. Alih-alih membela diri, admin Instagram Dinkes_Pandeglang mengedit foto tersebut dengan kata-kata bahwa hal itu sebagai bentuk perhatian warga sekitar dan harus dilestarikan karena budaya gotong royong.

Tapi setelah ramai dibanjiri komentar oleh pengguna medsos status tersebut langsung dihapus dengan klarifikasi bahwa status sebelumnya hanya opini pribadi admin dan tidak mewakili dinas yang bersangkutan.

Akibatnya, puluhan mahasiswa dan warga Sindangresmi mendatangi Kantor Dinkes mencari keberadaan admin dan Kepala Dinas Kesehatan. Massa yang merangsek masuk ke halaman kantor berhasil merobohkan gerbang dan barikade polisi hingga pintu masuk kantor.

Massa berhasil redam oleh anggota kepolisian yang berjaga dan akan dipertemukan dengan perwakilan Dinkes dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu yang ditentukan habis masa kembali bringas hingga sempat terjadi adu mulut antara anggota kepolisian dengan mahasiswa tetapi tidak sampai terjadi perkelahian setelah kedua belah pihak saling melerai.

“Jangan hanya jadi banci yang hanya berkoar-koar di Media Sosial, kami minta kepala dinas kesehatan dan admin medsos Dinkes untuk hadir dan meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Sindangresmi,” tegas Ketua Cabang IMM Pandeglang Elien Robiqi saat menyampaikan orasinya, Kamis (6/5/2021).

Setelah melakukan orasi di depan kantor Dinkes massa kembali melakukan orasi dan teatrikal di depan gerbang Sekretaris Daerah Pandeglang. Disana mereka memperagakan bagaimana warga harus menandu tetangga mereka ketika akan berobat ke puskemas.

Robi juga menyingung klarifikasi yang dibuat oleh Pemkab Pandeglang melalui Kabag Humas dimana menyatakan bahwa jalan yang dilalui oleh ibu Enah milik PT Perkebunan Nusantara sehingga tidak bisa dibangun oleh pemerintah sebelum ada izin dari perusahaan.

“Betapa mirisnya kami dengan pernyataan Kabag Humas itu yang mengatakan bahwa jalan itu milik PT Perkebunan Nusantara sehingga tidak bisa dibangun, padahal kami sudah mengumpulkan tanda tangan yang menyatakan bahwa itu tanah milik perkebunan rakyat sehingga bisa di bangun oleh pemerintah. Kalau bapak tidak tahu mari kami antar bapak ke Lebak gedong agar bapak tahu bagaimana susahnya ketika akan berobat,” tandasnya.

Di tempat yang sama, perwakilan warga Sukaresmi, Ahmad Fauzi menambahkan kedatangan massa aksi untuk mengklarifikasi pernyataan postingan di Instagram Dinkes_Pandeglang yang menyatakan bahwa narasumber di berita kurang kredibel dan berita tidak sesuai fakta di lapangan.

“Kenapa setelah kami bawa suami korban dan orang yang menandu kesini mereka tidak muncul serta meminta maaf. Ceroboh sekali memposting opini pribadi tapi memang tidak ada itikad baik. Kaitan dengan pak Nandar (Kabag Humas) tanah itu milik PT Perkebunan Nusantara itu keliru, kami sudah kumpulkan tanda tangan dari warga yang menyatakan bahwa jalan itu milik warga, memang ada sebagian tanah milik PT tapi kebanyakan dari 4 kilometer itu milik warga sekitar,” tutupnya. (Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News