Saat puasa selain menahan rasa lapar dan haus, kita juga harus menahan hawa nafsu saat berpuasa, termasuk juga mengendalikan emosi.
Bisa jadi saat berangkat pagi ini kamu refleks ‘ngedumel’ karena jalanan macet, atau ada salah satu anggota keluarga yang berperilaku mengesalkan. Malah bikin pahala berpuasamu kurang karena tidak bisa menahan emosi atau amarah.
Saat kita merasa marah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mencari perlindungan kepada Allah SWT. Jadi daripada ngomel-ngomel nggak jelas, lebih baik membaca Al-Qur’an, misalnya, atau mengingat-ngingat hal yang menyenangkan yang pernah terjadi dalam waktu dekat ini.
Kemudian Rasul juga menganjurkan untuk berwudhu saat kita marah. Air yang terkena tubuh akan mendinginkan kita dari ‘panasnya’ amarah. Jika kamu marah saat berdiri, duduklah, dan jika marah dalam keadaan duduk, maka berbaring, karena hal ini merupakan gerakan fisik yang baik untuk menenangkan diri, seperti dikutip dari Time.
Beberapa tips lain yang bisa kamu lakukan untuk membantumu mengatur emosi di bulan puasa ini, antara lain:
1. Berpikir sebelum berbicara
Saat emosi, mudah bagi kita untuk mengatakan sesuatu yang akan kita sesali nantinya. Berilah waktu bagi dirimu untuk berpikir sejenak sebelum mengutarakannya, dan hal tersebut juga membuat lawan bicaramu bisa melakukan hal yang sama.
2. Sudah tenang? Kini ekspresikan
Ketika kita sudah bisa berpikir dengan jernih, ekspresikan rasa marahmu dengan cara yang asertif namun tanpa konfrontasi. Utarakan apa yang mengganggumu dan apa yang kamu butuhkan secara jelas dan langsung, tanpa menyakiti atau berusaha mengontrol orang lain.
3. Bergerak!
Sama seperti yang dianjurkan Rasul, menggerakkan fisik untuk mengendalikan emosi sangat dianjurkan untuk mengurangi stres yang menyebabkan rasa amarah. Kamu juga bisa berjalan-jalan sedikit atau aktivitas fisik lainnya yang menyenangkan.
4. Diam
Merasa marah? Diamlah dan lakukan ‘timeout’ untuk beberapa saat. Beri waktu untuk dirimu mampu mengatasi rasa marah hingga tak merasakannya lagi. Dalam Islam, sangat dianjurkan untuk berdiam diri saat merasa marah dan menenangkan diri, maka sangat tepat jika dipraktikkan saat bulan puasa ini.
5. Cari solusi
Daripada fokus dengan yang membuatmu marah, lebih baik alihkan pikiranmu untuk mencari solusi atas penyebabmu merasa marah. Ingatkan dirimu bahwa dengan marah-marah saja tidak akan memperbaiki apapun dan justru malah membuat semakin buruk.
6. Jangan menyalahkan
Orang yang marah cenderung akan menyalahkan atau mengkritisi pihak lain. Ubahlah dengan memberi pernyataan ‘Aku’ untuk mendeskripsikan masalahnya, agar menghormati lawan bicara dan menjadi lebih spesifik. Misalnya, “Aku marah kamu tidak mau mencuci piringmu sendiri,” daripada “Kamu pemalas”.
7. Jangan dendam
Mendendam bukanlah perilaku yang baik, terutama jika dilakukan saat bulan puasa. Jika kamu memperbolehkan rasa marah dan hawa nafsu negatif menguasaimu, kamu akan merasa dendam dan tidak adil. Memaafkan merupakan hal yang sangat kuat, dan tepat untuk menambah pahala bila kamu lakukan saat bulan suci ini.
8. Latih relaksasi
Saat hawa nafsu dan emosi menguasai, kamu juga bisa melakukan teknik relaksasi napas. Tarik napas dalam-dalam, bayangkan sesuatu yang menenangkan atau beristighfar. (Red)
Sumber : detik.com