Beranda Bisnis PT Nikomas Buka Pengunduran Diri Sukarela

PT Nikomas Buka Pengunduran Diri Sukarela

Para Pelamar PT Nikomas Gemilang Berkerumun di Kantor Pos Tambak, Sabtu (3/4/2021). (Ist)

KAB. SERANG – PT Nikomas Gemilang yang berada di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten membuka pendaftaran pengunduran diri sukarela untuk 1.600 karyawan. Pendaftaran tersebut hanya berlangsung selama satu hari yakni 11 Januari 2023.

Humas PT Nikomas Gemilang, Danang Widi menjelaskan pembukaan pengunduran diri secara sukarela itu didasari sejumlah faktor yang di antaranya penurunan jumlah orderan alas kaki dari negara-negara yang berada di Eropa akibat resesi dunia, inflasi, harga bahan bakar, serta perang Ukraina dan Rusia.

“Kondisi kayak gini sudah berlangsung dari kuarter tiga tahun lalu (tahun 2022-red). Jadi kita berharap untuk di kuarter satu tahun 2023 ini ada perbaikan dan nggak tahunya sama saja (masih memburuk-red), (produksi) menurun,” ujar Danang saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Selasa (10/1/2023).

“Kita 100 persen ekspor dan pembeli kita dari Eropa sana semuanya, negara di Eropa sana kan inflasinya lagi pada tinggi-tinggi jadi mereka lagi menurunkan order,” tambah Danang.

Kendati demikian sebelum membuka pengunduran diri sukarela besar-besaran, PT Nikomas Gemilang sudah melakukan upaya agar tidak terjadinya pengunduran diri dari 53.400 karyawannya. Upaya tersebut yakni perusahaan sudah tidak membuka rekrutmen, tidak melakukan lembur, tidak ada cuti, sudah melakukan pengurangan jam kerja dan sudah memberlakukan cuti khusus.

“Tapi tetap saja tidak ketolong, tetap harus ada pengunduran diri,” ucap Danang.

Danang mengatakan pihaknya juga telah berdiskusi dengan serikat pekerja dan stakeholder pemerintah terkait keputusan pembukaan pengunduran diri sukarela tersebut sehingga tidak ada protes dari para karyawan.

“Sejauh ini kita selalu berdiskusi dengan serikat, stakeholder pemerintah seperti Disnaker jadi alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang protes karena kita selalu menjelaskan ini bukan kemauan perusahaan terus juga kita sudah mencoba agar semua bisa bekerja seperti jam kerja dipotong, gaji 70 persen, tetap digaji walau kerja 4 hari dan itu sudah diterapkan semuanya selama 3 bulan,” jelas Danang.

Disinggung apakah ada pembukaan rekrutmen atau pengunduran diri kembali, Danang menyebutkan pihaknya belum bisa memastikan sebab hal itu harus melihat situasi ekonomi global.

“Kalau masalah pembukaan rekrutmen atau mungkin ada pengunduran diri selanjutnya kita masih melihat situasi ekonomi global juga. Kita nggak ada yang tahu, kalau untuk padat karya ini untuk rekrutmen atau pengunduran diri ini tergantung order,” kata Danang. (Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News