SERANG – Orangtua yang panik ketika menghadapi anaknya sakit ternyata bisa menular juga, terutama bila anak masih berusia balita.
Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener menjelaskan, biasanya semakin kecil usia anak, kepanikan ibu akan semakin besar. Terlebih bila masih anak pertama, sehingga ibu belum banyak memiliki pengalaman.
“Semakin dini usia anak, seperti usia anak satu hingga lima tahun, maka rasa khawatir dan panik yang dialami seorang ibu akan lebih besar. Sedangkan ketika anak sudah lebih besar atau berusia di atas lima tahun, ibu sudah lebih bisa menenangkan diri dalam menghadapi kondisi anak sakit,” jelas Samanta melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id).
Ibu yang sudah lebih banyak memiliki pengalaman merawat anak sakit, biasanya cenderung lebih tenang dan bisa langsung mengambil langkah atau solusi pertolongan pertama.
Meski begitu, Samanta menegaskan bahwa rasa panik yang dialami para ibu saat anak sakit juga termasuk hal wajar. Namun, penting bagi para Ibu untuk bisa mengendalikan rasa panik itu agar bisa merawat anak yang sakit dengan baik.
“Para ibu memang akan merasa panik dan cemas, maka hal pertama yang harus dilakukan dalam keadaan panik seperti itu adalah mencoba menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Karena jika sang Ibu khawatir dan panik, anak akan turut panik. Sehingga jadi tidak tenang dan malah memperburuk keadaan anak,” sarannya.
Setelah menenangkan diri, Ibu harus segera memeriksa keadaan kesehatan anak dan memberikan pertolongan pertama seperti memberikan obat yang sesuai dengan sakit yang dialami anak.
Peran pendamping, baik itu suami maupun anggota keluarga yang lain, juga sangat membantu. Samanta menyampaikan, meski pun mungkin suami atau pun keluarga lainnya tidak banyak membantu apa pun, setidaknya dengan ada orang lain yang menemani tidak membuat diri merasa ditinggalkan.
“Walaupun cuma diem di sebelah aja, gak apa-apa. Seenggaknya gak ngerasa sendiri, jadi hak mikir kaya ‘hidup kok gini amat, ya, sendirian urus anak’. Jangan ragu untuk minta tolong dengan pasangan atau pun keluarga lain,” saran Samanta.
(Red)