TANGERANG – Proyek pembangunan pasar di Desa Kresek, Kabupaten Tangerang mangkrak. Kondisi fisik bangunan yang beratap auning mengalami kerusakan. Selain itu juga lantai bangunan mulai pecah.
Pembeli lapak di pasar tersebut mengalami kebingungan terkait kelanjutan pasar.
Astariah salah seorang warga mengaku sebelumnya telah membeli tiga lokal lapak di pasar tersebut. Namun hingga kini tak ada kejelasan.
“Saya beli 3 lapak di situ, di bagian depan sama di tengah Rp7,5 juta satu lapaknya. Bahkan sampai ada yang beli 10 lapak” kata Astariah warga Kampung Bojong, Desa Kresek kepada BantenNews.co.id, Rabu (16/2/2022).
Ia menambahkan, harga jual lapak berbeda-beda, mulai dari Rp7,5 juta sampai Rp15 juta per lapaknya. Ia pun mengeluhkan banyak bangunan yang rusak akibat terpaan angin.
Pada awal pembangunan pasar, target pelapak adalah pedagang yang berjualan di pinggir Jalan Raya Kresek Tangerang untuk mengurai kemacetan.
Para pembeli lapak berharap ada kejelasan kapan pasar bisa digunakan.
Pembeli lapak lain, Sukilah menyatakan pihaknya tengah menunggu kabar baik dari pengelola terkait kelanjutan pembangunan Pasar Kresek tersebut. Sebab pihaknya tak ingin lama lagi merugi.
“Ya kita juga pengennya cepet ada kejelasan, bisa dipake lah. Atau paling tidak uang saya kembali,” kata Sukilah warga Kampung Tegal, Desa Kresek.
Pembeli lapak hanya berharap agar pihak terkait melakukan langkah cepat, mengingat mereka banyak yang telah melunasi transaksi lapak pasar.
Untuk diketahui, pembangunan pasar tersebut dikelola oleh pihak swasta di atas lahan milik Desa Kresek. Selain kurangnya sosialisasi, pedagang enggan pindah lantaran kondisi bangunan yang berada di bagian dalam pasar.
Terkait hal ini belum ada tanggapan dari aparat pemerintah setempat. Wartawan masih mencoba mengkonfirmasi pihak terkait.
(Tra/Sif/Red)
